Misteri Jawa Kuno, Sejarah Asal Usul dan Siapa Semar

- 11 Februari 2021, 17:30 WIB
Tokoh Pewayangan Semar.
Tokoh Pewayangan Semar. /Tangkapan layar Youtube @ZikriAhmadFRZ Channel/

RINGTIMES BANYUWANGI – Semar merupakan salah satu tokoh dalam pewayangan yang sudah banyak dikenal banyak orang.

Dalam pewayang Semar menjadi Bapak dari penokohan wayang punokawan. Tidak hanya dalam penokohan wajang saja Semar terkenal sakti mandraguna.

Beberapa masyarakat percaya bahwa Semar masih ada hingga saat ini dan termasuk makhluk gaib penjaga tanah Jawa. Bahkan banyak paranormal yang katanya pernah bertemu dengan Semar.

Baca Juga: ShopeePay dan Kitabisa.com Berbagi Kebahagiaan di Bulan Kasih Sayang Melalui Gerobak Usaha

Dilansir Ringtimesbayuwangi.com dari kanal YouTube Nasehat Kehidupan Misteri pada Rabu, 10 Februari 2021, mari mengenal sejarah dan siapa sebenarnya Semar.

MAYA adalah sebuah cahaya hitam. Cahaya hitam tersebut untuk menyamarkan segala sesuatu. Yang ada itu sesungguhnya tidak ada. Yang sesungguhnya ada, ternyata bukan. Yang bukan dikira iya.

Yang wanter (bersemangat) hatinya, hilang kewanterane (semangatnya), sebab takut kalau keliru. Maya atau Ismaya, cahaya hitam, juga disebut SEMAR artinya tersamar, atau tidak jelas.

Baca Juga: 5 Pantangan Menikah Adat Jawa, Berani Dilanggar Demi Cinta

Didalam kisah pewayangan Semar adalah putra Sang Hyang Wisesa, ia diberi anugrah mustika manik astangina yang mempunyai 8 daya.

Yaitu: tidak pernah lapar, mengantuk, jatuh cinta, sedih, merasa capek, menderita sakit, kepanasan, dan kedinginan.

Kedelapan daya tersebut diikat pada rambut yang ada di ubun-ubun atau kuncung.

Semar atau Ismaya diberi beberapa gelar, yaitu: Batara Semar, Batara Ismaya, Batara Iswaya, Batara Samara, Sanghyang Jagat Wungku, Sanghyang Jatiwasesa, Sanghyang Suryakanta.

Baca Juga: Sejarah dan Asal Usul Suku Jawa Indonesia di Keledonia Baru

Ia diperintahkan untuk menguasai alam Sunyaruri atau alam kosong, tidak diperkenankan menguasai manusia di alam dunia.

Di alam Sunyaruri Batara Semar dijodohkan dengan Dewi Sanggani Putri  dari Sanghyang Hening. Dari hasil perkawinan mereka dilahirkan 10 anak.

Yaitu: Batara Wungkuang atau Sanghyang Bangkokan, Batara Siwah, Batara Wrahaspati, Batara Yamadipati, Batara Surya, Batara Candra, Batara Kwera, Batara Tamburu, Batara Kamajaya dan Dewi Sarmanasiti.

jBaca Juga: Sejarah Asal-usul Suku Jawa dari Indonesia di Suriname

Anak sulung Semar bernama Batara Wungkuang mempunyai anak cebol, ipel-ipel dan berkulit hitam. Anak tersebut diberi nama Samarasanta dan diperintahkan turun ke dunia.

Tinggal di padepokan Pujangkara dan mengabdi kepada Resi kamunamasa di pertapaan Saptaarga.

Hidup di padepokan sebagai abdi Samarasanta diberi julukan Janggan Samarasanta. Merupakan abdi yang setia pada tuannya.

Ia selalu menganjurkan untuk menjalani laku dengan prihatin, berdoa, mengurangi tidur dan bertapa agar mencapai kemuliaan.

Baca Juga: Misteri Jawa Kuno, Inilah Penunggu Tanah Jawa yang Terkenal Menakutkan

Dikatakan sebagai rahmat yang tersembunyi, karena siapa saja yang diikutinya hidupnya akan mencapai kesuksesan dan bahagia lahir batin.

Dalam kisah peyawangan ada beberapa tokoh kuat yang di among oleh Janggan Samarasanta seperti Arjuna.

Jika sedang marah Jangga Samarasanta akan kerasukan eyangnya yaitu Semar. Karena tidak boleh turun ke dunia Semar menitis (tinggal dan menyatu) dalam tubuh Jangga Samarasanta.

Sehingga nama Samarasanta jarang disebut dan lebih dikenal dengan Semar. Seperti telah disebut di atas, Semar atau Ismaya adalah penggambaran sesuatu yang tidak jelas atau samar.

Itu tadi sejarah asal usul Semar dalam tokoh pewayangan atau dunia mistis yang beredar hingga saat ini.***

 

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah