Isu JK Memprovokasi Masyarakat, Husain Sindir Minta Dikritik Malah Murka

- 14 Februari 2021, 20:10 WIB
Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla
Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla /PMI

Kemudian Husain mengatakan lebih lanjut jika harusnya JK cukup menjelaskan dengan baik agar rakyat paham.

“Padahal cukup menjelaskan dgn baik (caranya) agar rakyat faham mana kritik mana bukan. Jadi tidak terjadi miskomunikasi antara rakyat dgn pemerintah," kata Husain.

Namun disebutkan jika JK sebenarnya  merupakan sebuah pandangan tokoh yang menyoroti indeks demokrasi Indonesia yang menurun berdasarkan survei The Economist Intelligence Unit (EIU).

Baca Juga: JK Ungkap Perbedaan Besar Gaya Kepemimpinan SBY dan Jokowi

Melalui survei itu, Indonesia terdata menempati peringkat 64 dari 167 negara di dunia. EIU menyatakan skor indeks demokrasi Indonesia adalah 6,48 dalam skala 0-10.

Pria yang disapa Uceng itu juga menyebut maksud JK saat itu ialah untuk untuk menyoroti akar permasalahan indeks demokrasi Indonesia turun.

Uceng menyebut jika JK menyoroti pelbagai ihwal di antaranya mahalnya biaya demokrasi di Indonesia. Sebab menurut pandangan JK, untuk menjadi anggota parlemen atau Kepala Daerah butuh biaya yang tinggi.

Baca Juga: JK Berharap Untuk Pengobatan Corona Indonesia Jangan Bergantung Negara Lain

"Sesudah kontestasi berlangsung, seorang politisi perlu mengembalikan investasinya. Saat itulah terjadi penurunan kualitas demokrasi. Ketika kualitas demokrasi menurun, terjadilah korupsi, itu kata Pak JK," jelas Uceng.

Sebagai informasi jika sebelumnya Budiman Sudjatmiko memberikan tudingan pada JK yang telah menjabat sebagai Wapres Indonesia sebanyak dua kali sudah memprovokasi masyarakat.

Halaman:

Editor: Indah Permata Hati

Sumber: Galamedia News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah