Beri Klarifikasi Usai Hina Presiden Hingga Dilaporkan, Rocky Gerung Merasa Kecewa

- 20 Februari 2021, 16:45 WIB
Rocky Gerung tanggapi Presiden Jokowi berencana untuk merevisi UU ITE//
Rocky Gerung tanggapi Presiden Jokowi berencana untuk merevisi UU ITE// /Kolase/Instagram @rocky.gerung/@jokowi/

RINGTIMES BANYUWANGI – Rocky Gerung akhirnya unjuk gigi usai dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo. Terkait laporan terhadap dirinya, Rocky Gerung memberikan klarifikasi atas maksud dan tujuan dan kalimat pernyataannya.

Seperti yang diketahui sebelumnya, Rocky Gerung telah dilaporkan ke pihak yang berwajib atas dugaan penghinaan terhadap presiden. Hinaan tersebut santer dikabarkan usai dirinya memberikan pernyataan jika bukan UU ITE yang perlu direvisi, tetapi otak Presiden.

Sontak kalimat tersebut pun mendapat banyak sorotan dari publik. Menanggapi hal demikian, akhirnya Rocky Gerung mengklarifikasi dan menegaskan jika pernyataan tersebut tidak menyudut pada otak Presiden Joko Widodo yang mestinya direvisi, tetapi otak Presiden.

Baca Juga: ShopeePay dan Kitabisa.com Berbagi Kebahagiaan di Bulan Kasih Sayang Melalui Gerobak Usaha

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Isi Kepala Jokowi Harus Direvisi, Alwi Shihab: Dimana Moralnya Sebagai Pendidik?

Klarifikasi yang disampaikan oleh Rocky Gerung terjadi ketika dirinya tengah diwawancara oleh reporter senior, Rosiana Silalahi pada Jumat, 19 Februari 2021.

“Coba saya terangkan ya, barusan tadi, 2-3 jam lalu, ini ada berita bahwa saya akan dilaporkan ke polisi oleh seseorang yang merasa saya menghina Presiden, karena kemarin saya memang terangkan di FNN, karena ditanya oleh Hersubeno Arief,” ujarnya, seperti dilihat Ringtimesbanyuwangi.com dari tayangan wawancara Rocky Gerung dengan Rosiana Silalahi yang ditayangkan salah satu stasiun televisi nasional.

Dalam pernyataannya tersebut, Rocky Gerung kembali menegaskan jika pernyataannya tidak menyebut jika Presiden Jokowi tidak paham mengenai demokrasi terkait dengan revisi UU ITE.

“Saya bilang bahwa, ini perhatikan ya, Presiden itu tidak paham demokrasi, karena itu yang mesti direvisi adalah otaknya, otak Presiden,” tegasnya dalam video wawancara tersebut.

Halaman:

Editor: Kurnia Sudarwati

Sumber: Mantra Sukabumi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x