Ahli lingkungan dan ilmuwan mengatakan bahwa insiden ini tidak bisa dinormalisasi.
Jessica mengatakan bahwa pembangunan di Jakarta terlalu berlebihan, terlalu banyak beton, kurangnya ruang hijau, dan pengambilan air tanah yang berlebihan juga menjadi penyebab banjir parah.
Baca Juga: Dianggap Hina Jokowi, Rocky Gerung Kebanjiran Caci Maki: Anies Silahkan Tangani Cebong-cebong Itu
Hal ini menjadikan Jakarta sebagai kota yang paling cepat tenggelam di dunia.
“Para ilmuwan yang kami ajak bicara mengatakan bahwa Gubernus Jakarta, Anies Baswedan tidak bertindak seperti janjinya, alih-alih berfokus pada normalisasi sungai dan pelebaran sungai untuk membuat kota ini jauh lebih tahan banjir, tapi Anies lebih fokus pada Estetis daripada Praktis,” kata Jessica.
“Dan itu berarti, di tahun ini dan juga berpotensi di tahun-tahun mendatang, krisi banjir di Jakarta hanya akan bertambah parah,” sambungnya.***(Enjang Kusnadi/Mantra Sukabumi)