“Kapasitas sistem drainase Jakarta itu berkisar 50-100 milimeter, bila terjadi hujan di atas 100 milimeter per hari, maka pasti terjadi genangan,” tutur Anies Baswedan seperti yang dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari PikiranRakyat-Tasikmalaya.com pada Selasa, 23 Februari 2021.
Anis Baswedan
Kau punya Otak Tidak ?
Kalo Punya Otak Tolong diPake berpikir Jangan Hanya Melempar kesalahan SM orang lain
Tapi kalo kau tidak punya Otak silahkan Jangan Masa bodoh & tdk peduli dengan situasi di DKI
Ingat kau menjadi pemimpin di bawah sumpah atas nama Allah swt pic.twitter.com/PVyMh65qIV— Dewi Tanjung15 (@DTanjung15) February 23, 2021
Sedangkan data yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jakarta diguyur hujan di atas 150 milimeter, yang mana hal tersebut merupakan kondisi ekstrem.
Berita ini sebelumnya telah terbit di Pikiranrakyattasikamalaya.com dengan judul Kritik Kinerja Anies Baswedan, Dewi Tanjung: Ingat Kau Menjadi Pemimpin di Bawah Sumpah Atas Nama Allah
“Di Pasar Minggu berdasarkan catatan BMKG, itu curah hujan sampai 226 milimeter, di Sunter HUlu 197 milimeter, di Halim sampai 176 milimeter, di Lebak Bulus 154 milimeter. Semua angka di atas 150 adalah kondisi ekstrem,” jelas Anies Baswedan.
Maka wajar jika di DKI Jakarta ditemukan banyak genangan air. Belum lagi status siaga menunggu air kiriman dari hulu, tepatnya dari daerah Bogor dan Depok.
“Air kiriman dari hulu (Bogor) dan kawasan tengah (Depok) sekarang dalam perjalanan ke Jakarta, dalam perjalanannya itu, tentu berdampak pada kawasan-kawasan yang ada di sekitarnya,” jelas Anies Baswedan.*** (Saniatu Aini/Pikiran Rakyat Tasikmalaya)