SBY Sebut Sederet Menteri Jokowi Jadi Dalang Dibalik Kudeta Partai Demokrat

- 27 Februari 2021, 18:21 WIB
SBY akhirnya merespons isu kudeta Partai Demokrat yang menyerang kepemimpinan putranya.*
SBY akhirnya merespons isu kudeta Partai Demokrat yang menyerang kepemimpinan putranya.* /Twitter Bakomstra Partai Demokrat/

RINGTIMES BANYUWANGI – Soal kudeta Partai Demokrat sejak beberapa waktu lalu, Presiden Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya mengunkapkan kekesalannya terhadap beberapa pihak yang dianggap jadi dalang yang mengkudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Partai Demokrat.

Sebelumnya, ada golongan orang yang mengungkapkan keinginannya dengan menjadi salah satu bagian dari Partai Demokrat dan berniat untuk memajukan partai berwarna biru tersebut.

Mendapati pengakuan tersebut, SBY tak lantas percaya dan justru menduga jika keinginan golongan orang tersebut ingin melakukan kudeta terhadap Partai Demokrat.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Memberi Solusi Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Samakan Jokowi dengan Rizieq Shihab, Muannas Alaidid Minta Anwar Abbas Cari Pasal Sendiri

Dugaan terkait dengan ketidakyakinan SBY semakin kuat saat golongan orang tersebut hanya ingin mendapatkan kekuasakaan di Partai Demokrat secara instan.

Menanggapi hal tersebut, SBY menilai jika gerakan tersebut tidak bermoral, tidak halal, dan nista.

"Saya tidak yakin orang luar itu mau berkorban dan mau berjuang demi kita semua karena tidak ada darahnya, tidak ada keringatnya dan tidak ada jasanya, dan tidak ada pula pengorbanannya," ujar SBY yang dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal YouTube Partai Demokrat pada 27 Februari 2021.

Menurut SBY orang yang mengkudeta AHY di kursi nomor satu Partai Demokrat itu semata-mata hanya ingin maju sebagai Calon Presiden di Pemilihan Presiden tahun 2024 mendatang.

Lebih lanjut lagi, SBY menilai jika orang tersebut turut serta dalam Pemilihan Presiden tahun 2024 mendatang justru akan membawa dampak buruk bagi Bangsa Indonesia.

"Kekuasaan yang hendak dipergunakan untuk maju sebagai calon presiden 2024 mendatang. Kalau itu terjadi, gelaplah bumi Indonesia tercinta," ujarnya.

Selanjutnya SBY menilai jika gerakan tersebut dapat membuat sistem demokrasi di Indonesia akan mengalami krisis yang besar jika dibiarkan lama.

"Krisis bisa terjadi karena partai politik yang puluhan tahun dibina dengan segala dinamika dan pasang surutnya, tiba-tiba dengan kekuatan uang dan kekuasaan, bisa direbut dan diambil alih begitu saja," lanjutnya.

Baca Juga: Sindir Sekjen PDIP, Yan A Harahap Sebut SBY Tak Layak Dibandingkan dengan Megawati

Hal penting yang tak lupa disampaikan oleh SBY yakni saat ia menyebut dalang dan tokoh-tokoh dibalik kudeta Partai Demokrat.

Golongan orang yang dimaksud oleh SBY terdiri daari Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, dan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H. Laoly.

Seperti yang pernah diterbitkan sebelumnya dalam Galamedia.com dengan artikel yang berjudul Makin Memanas, SBY Sebut Moeldoko Hingga Sederet Nama Menteri di Era Jokowi Sebagai 'Otak Kudeta'

Menurut SBY, apa yang telah dilakukan oleh golongan orang tersebut, terkhusus pada Moeldoko tentu tanpa sepengatahuan Presiden Jokowi.

Menurutnya, Presiden Jokowi memiliki tingkat integritas yang jauh lebih baik daripada ketiga pembantu dekatnya itu.

Menanggapi apa yang dilakukan oleh Menteri Jokowi tersebut, SBY menilai jika apa yang dilakukan orang-orang tersebut khususnya Moeldoko dapat merusak nama baiknya.

"Secara pribadi saya sangat yakin bahwa yang dilakukan Moeldoko diluar pengetahuan Presiden Jokowi. Saya juga yakin Presiden Jokowi punya integritas yang jauh berbeda dengan perilaku pembantu dekatnya itu," ungkapnya.

Baca Juga: Waketum MUI Minta Tahan Jokowi Layaknya Rizieq Shihab, Muannas Alaidid: Terlanjur Benci Akut

Baca Juga: Kenang Marzuki Alie Sebagai Pengkhianat, Yan Harahap: Selamat Berpisah

"Partai Demokrat justru berpendapat apa yang dilakukan Moeldoko tersebut sangat mengganggu dan merugikan nama baik beliau," pungkas SBY.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat AHY menggelar konferensi pers di Taman Politik Wisma Proklamasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, 1 Februari 2021.

Pada konferensi pers ini, AHY mengungkapkan terkait adanya dugaan gerakan pengambilalihan kekuasaan Partai Demokrat secara paksa.

Tanpa menyebutkan identitas pelaku, AHY menduga jika gerakan ini diprakarsai oleh lima orang. Mereka yaitu mantan kader Partai Demokrat yang diberhentikan sembilan tahun yang lalu secara tidak hormat akibat tindak pidana korupsi, mantan kader yang keluar 3 tahun yang lalu, mantan kader yang keluar 6 tahun yang lalu, dan oknum petinggi pemerintah.***( Dharma Anggara/Galamedia.com)

 

Editor: Kurnia Sudarwati

Sumber: Galamedia.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah