“Mungkin itu yang sedang saya alami terhadap atau di dalam Indonesia. Begitu banyak hawa atau gelombang atau atmosfer atau desakan dan tekanan dari Indonesia yang menerbitkan kebencian di dalam jiwaku,” tulis Cak Nun.
Cak Nun juga menjelaskan ada banyak aspek yang membuat dirinya mengalami banyak tekanan dan menambah kadar kebencian terhadap Indonesia.
“Dari politiknya, media diskomunikasinya, budaya kekuasaannya, kelemahan intelektual kerakyatannya, kerapuhan psikologi nasionalnya, ketersesatan pilihan pengetahuannya, keterseretan ilmunya, kepalsuan demokrasinya, kepura-puraan Pancasilanya dan sangat banyak sekali sumber-sumber lain dari sejarah Indonesia yang siang malam menerbitkan rasa benci dari kandungan terdalam jiwaku,” kata Cak Nun.
Baca Juga: Moeldoko 'Gulingkan' AHY Versi KLB Demokrat, Arief Poyuono: Cara Premanisme
Baca Juga: KLB Demokrat di Sumut, Rocky Gerung: Ada Dendam yang Dieksploitasi
Lebih lanjut, Cak Nun menambahkan bahwa tak menutup kemungkinan rasa kebencian terhadap Indonesia yang sedang dirinya alami saat ini bisa membuatnya menjadi cinta kepada Indonesia.
Sebagaimana yang telah diberitakan sebelumnya dalam mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com dengan judul Mengejutkan, Cak Nun Beberkan Tekanan Dirinya yang Buat Benci terhadap Indonesia
Tekanan-tekanan yang Cak Nun alami saat ini bisa menjadi cermin untuk melihat betapa besar dan mendalamnya rasa cinta terhadap Indonesia.
Baca Juga: Ungkap Hal Mengejutkan, Cak Nun Sebut Tak Setuju dengan NKRI dan Presiden RI
Baca Juga: Desakan Pada Jokowi Mengalir, Moeldoko Jadi Ketum Partai Demokrat Versi KLB Sumut