AHY Ditendang dari Kursi Ketum Demokrat, Annisa Pohan: Ini Masalah ‘Pemerkosaan’ Demokrasi

- 6 Maret 2021, 09:45 WIB
Istri AHY, Annisa Pohan tiba-tiba menyinggung soal keadilan yang telah lama pergi dan penonton pasif, menyusul adanya KLB Partai Demokrat.*
Istri AHY, Annisa Pohan tiba-tiba menyinggung soal keadilan yang telah lama pergi dan penonton pasif, menyusul adanya KLB Partai Demokrat.* / instagram.com/ @annisayudhoyono

RINGTIMES BANYUWANGI – Annisa Larasati Pohan mencurahkan rasa kekesalannya di media sosial Twitter, lantaran sang suami, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ditendang dari kursi kepemimpinan Partai Demokrat.

Dalam unggahannya tersebut, Annisa menilai bahwa persoalan yang kini tengah terjadi di Demokrat bukan hanya persoalan partai yang dirampok.

Lantas, Istri AHY tersebut menyebut masalah tersebut sebagai bentuk “pemerkosaan” terhadap demokrasi negara.

Seperti diketahui bahwa Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko ditetapkan menjadi Ketum Partai Demokrat.

Hal itu terjadi setelah diadakannya Kongres Luat Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang Sumatera Utara.

Baca Juga: Moeldoko 'Gulingkan' AHY Versi KLB Demokrat, Arief Poyuono: Cara Premanisme

Sesaat setelah sidang KLB berlangsung, Annisa Pohan mengunggah sebuah cuitan pernyataan yang menyinggung demokrasi suatu negara.

"Ini bukan hanya permasalahan sebuah partai dirampok, tapi masalah lebih besar lagi “pemerkosaan” demokrasi suatu negara," ujarnya dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari PORTAL JEMBER bersumber dari Twitter @AnnisaPohan, 5 Maret 2021.

Dalam cuitannya yang lain, Annisa juga mempertanyakan peran penguasa, dalam hal ini pemerintah, yang cenderung membiarkan terjadinya pengambilalihan Partai Demokrat seperti yang baru saja terjadi.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Portaljember.com dengan judul Tak Terima sang Suami Ditendang dari Kursi Ketum Demokrat, Annisa Pohan Meradang

"Ketika sebuah partai politik diambil haknya secara paksa dengan melanggar konstitusi, lebih lagi ada “pembiaran” dari yang punya kuasa. Apalagi dengan hak Rakyat kecil? Siapa yang akan lindungi? Apakah kita akan terus diam?," ucap Annisa.

Baca Juga: Mendadak Dukung Kudeta AHY di Demokrat, Netizen Sebut Twitter Andi Arief di Hack

Lebih lanjut, ia berujar bahwa keadilan sudah lama pergi dan bahkan tak pernah kembali.

Hal tersebut dikarenakan, kata Annisa, selama ini terlalu banyak masyarakat yang menjadi penonton pasif dan tak ikut membela serta berperan aktif dalam memulangkan keadilan.

"Saya sadar, sudah lama keadilan pergi dari negara ini dan tidak pernah kembali," tuturnya.

"Itu karena kita hanya menjadi penonton pasif, tidak membela keadilan dan tidak ikut berperan aktif 'memulangkan' keadilan. Apakah kita akan terus diam?," tandas Annisa.***(Ilham Maulana Al-ayubi/Portal Jember)

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x