Sempat Tertarik Ikut Kudeta, Gatot Nurmantyo Sebut Politik Sudah Menyimpang dari Pancasila

- 12 Maret 2021, 17:05 WIB
Gatot Nurmantyo.
Gatot Nurmantyo. /Instagram.com/@nurmantyo_gatot

RINGTIMES BANYUWANGI – Polemik KLB Partai Demokrat nampaknya masih belum menyurut hingga sekarang. Terbaru sosok mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo yang mengaku sempat ditawari ikut mengkudeta Partai Demokrat ikut berkomentar.

Dalam sebuah interview, Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo menjelaskan perihal kondisi Politik saat ini.

Menyinggung soal apa yang terjadi di Partai Demokrat saat ini, ia berkomentar jika menurutnya Politik di Indonesia sudah sangat tidak sehat.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Memberi Solusi Krisis Air Bersih di NTT

“Contohnya yang baru-baru ini lah, Demokrat mau diambil,” ujarnya seperti dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari channel youtube Bang Arief pada Jum’at, 12 Maret 2021.

“Perkara dengan mudah diambil, jadi kenapa kita capek-capek bikin partai kan, kita tunggu saja lah, nanti kita rebut dengan cara seperti ini, seperti ini. Ini kan politik yang tidak sehat sebetulnya,” lanjut Gatot Nurmantyo.

Lebih lanjut, mantan Panglima TNI yang dulunya menggantikan Moeldoko di jabatan Panglima TNI tersebut mengatakan jika menurutnya saat ini politik di Indonesia sudah sangat menyimpang dari Pancasila.

Baca Juga: Ini Sosok di Balik Ajakan Kudeta Partai Demokrat Terhadap Gatot Nurmantyo, Mantan Kader PD

Menurut Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo, saat ini politik di Indonesia sudah tidak mengamalkan sebuah “musyawarah” dari sila ke-4 di Pancasila.

“Saya katakana, politik kita sudah menyimpang dari Pancasila,” ujar Gatot Nurmantyo.

“Di sila ke-4. Demokrasi Pancasila kan sila keempat, jadi musyawarah itu sekarang sudah gak ada. Voting, begitu voting pasti money politic bisa terjadi, siapa yang membayar bisa menang.” Tandas Dia.

Baca Juga: Heboh Ritual Berendam Tanpa Busana di Banten, Polisi Amankan Pihak Terkait

“Inilah yang menurut saya sudah menyimpang dari Pancasila,” tambah Gatot Nurmantyo.

Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo memang mengakui jika melakukan sebuah musyawarah bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan, dan cenderung melelahkan karena harus menyatukan banyak pikiran.

Namun biar bagaimanapun, menurutnya hal itu merupakan jati diri bangsa kita yang sesungguhnya.

Baca Juga: Soal Kudeta Demokrat, Marzuki Alie: Orang Punya Alasan Ikut dalam KLB PD

“ini yang saya sebut keluar dari jati diri kita, padahal ini termaktub di UUD 1945, dan kita langgar,” ujar dia.

Sementara itu terkait dengan dirinya yang juga sempat digadang-gadang ikut dalam kudeta yang dilakukan di KLB Demokrat Deli Serdang Sumut, Gatot Nurmantyo mengatakan jika awalnya dirinya merasa tertarik dengan hal itu.

Namun setelah mengetahui bagaimana proses yang dilakukan untuk mengganti Ketum Demokrat, ia merasa jika hal tersebut akan mencederai moralitas dan etikanya sendiri. ***

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah