“Wiranto tidak, Prabowo yang bintang 3 juga tidak. Dari track record itu, sulit membayangkan Pak Moeldoko yang bukan orang partai, ga punya partai, tidak punya pengalaman politik, ujug-ujug jadi calon presiden kalau didukung hanya Partai Demokrat,” kata Prof Salim Said.
Bahkan Prof Salim Said mengaku heran terkait permasalahan yang tengah terjadi antara kubu Moeldoko dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca Juga: Pak Mad, Muadzin 'Sepuh' Asal Banyuwangi, Getarkan Hati Warganet dengan Suara Adzannya
Baca Juga: Diisukan Rebut Pemerintahan, Probowo Subianto: Mereka Mau Habiskan Reputasi Saya
“Maka saya mau menyatakan keheranan saya apa sih yang diributkan orang orang ini. Partai Demokrat itu sudah merosot,” tuturnya.
Hanya karena ingin merebut kepemimpinan Partai Demokrat, kubu Moeldoko rela melakukan tindakan yang menurut Prof Salim Said tidak pantas dilakukan oleh seorang panglima jenderal.
Selain itu, Prof Salim Said dengan tegas menjelaskan kembali bahwa SBY menurut pandangannya menjadi presiden pada masa itu tidak seutuhnya karena Partai Demokrat.
Baca Juga: Dituduh akan Bakar Ibukota, Begini Sumpah Prabowo Subianto untuk Negeri Ini
Prof Salim Said juga menambahkan bahwa kemungkinan SBY tidak akan memberikan warisan kekuasaan yang dirinya miliki kepada AHY dengan tujuan untuk mengulangi kesuksesan yang pernah diperolehnya.
“Jadi tidak perlu ditakutkan. Bahkan ada yang mengatakan Partai Demokrat on the way out, exit. Kalau begitu kenapa Moeldoko mau terlibat disitu?,” katanya.