Ungkit Operasi Sajadah, Kader Partai Demokrat: Karir Moeldoko Harusnya Tamat

- 29 Maret 2021, 15:34 WIB
Kepala Staf Presiden (KSP Jenderal (Purn) Moeldoko yang juga Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang/
Kepala Staf Presiden (KSP Jenderal (Purn) Moeldoko yang juga Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang/ /Instagram/@dr_moeldoko/

RINGTIMES BANYUWANGI – Kader Partai Demokrat, Rachland Nashidik bongkar kebobrokan Kepala Staf Presiden (KSP) yang juga menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat versi KLB, Moeldoko selama masih menjadi anggota TNI.

Dirinya menyebutkan karir Moeldoko sebagai seorang TNI harusnya sudah tamat sejak dirinya ikut dalam Operasi Sajadah pada 2011 lalu.

“Karir Moeldoko harusnya tamat akibat Operasi Sajadah. Dia dicopot dari Pangdam Siliwangi dan dua tahun diparkir. Atas jasa Jenderal Pramono Edhie, SBY memberinya second chance. Mengangkat jenderal tak kenal budi ini jadi KSAD dan Panglima TNI,” ujar Rachland Nashidik dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari akun Twitter pribadinya pada Senin, 29 Maret 2021.

Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!

Baca Juga: Demokrat Kubu AHY: Moeldoko itu Fosil Fasis, Dulu Datangi SBY Sekarang Ambil Paksa Demokrat

Sebelumnya dia terlebih dahulu menjelaskan awal mula Moeldoko dicopot dari Pangdam Siliwangi akibat Operasi Sajadah tersebut.

“Moeldoko, dulu Pangdam Siliwangi, diduga bertanggungjawab atas "Operasi Sajadah", 2011. Tentara dibawahnya dituding mengintimidasi, memaksa dengan kekerasan, pengikut Ahmadiyah di Cikeusik berpindah keyakinan,” jelas dia.

Menurut Rachland Nashidik, fakta dari hal itu tentu sangat bertolak belakang dengan Moeldoko yang dalam keterangannya akan selamatkan Negara.

Baca Juga: Dapat Sinyal Soal Gagalnya Kudeta Demokrat, Andi Arief: Waspadai Jurus Gila Kubu Moeldoko

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x