Ungkit Operasi Sajadah, Kader Partai Demokrat: Karir Moeldoko Harusnya Tamat

- 29 Maret 2021, 15:34 WIB
Kepala Staf Presiden (KSP Jenderal (Purn) Moeldoko yang juga Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang/
Kepala Staf Presiden (KSP Jenderal (Purn) Moeldoko yang juga Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang/ /Instagram/@dr_moeldoko/

Baca Juga: Demokrat: Tuduhan Moeldoko Soal Problem Ideologis Adalah Hinaan Terbuka Kepada SBY, Keji

“Kini Moeldoko mau kuliahi kita kebhinekaan? Dia bukan jenderal kanan?,” lanjut dia.

Lebih lanjut, menurut Rachland akibat dari Operasi tersebut, Moeldoko kemungkinan dicopot dari Pangdam Siliwangi.

“Agustus 2011, kemungkinan besar akibat Operasi Sajadah itu, Moedoko dicopot dari Pangdam Siliwangi. Tak sampai setahun dia memimpin TNI di Jabar,” tutur Rachland Nashidik.

Dirinya kemudian membocorkan jika Moeldoko mendapatkan maaf dari SBY yang waktu itu menjadi seorang Presiden atas bantuan Jenderal Pramono Edhie Wibowo.

“Konon atas jasa Jendral Pramono Edhie Wibowo, Moeldoko diberi maaf SBY dan diangkat jadi Kepala Staf Angkatan Darat.” Pungkas Rachland Nashidik.

Moeldoko sebelumnya diketahui untuk pertama kalinya buka suara setelah menghilang pasca “kudeta” Partai Demokrat kubu AHY.

Moeldoko mengatakan alasannya mau menerima pinangan untuk memimpin Partai Demokrat meski saat itu, Partai Demokrat masih memiliki Ketum resmi, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Moeldoko mengatakan jika saat ini telah terjadi perubahan arah demokrasi di internal Partai Demokrat.

Selain itu, Moeldoko juga menyampaikan jika saat ini juga sedang terjadi sebuah situasi khusus dalam dunia politik di Indonesia.

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah