Baca Juga: Tantang Keberanian Moeldoko, AHY Pertanyakan Etika Sebagai Perwira dan Prajurit
Baca Juga: Survey: Mayoritas Rakyat Tak Setuju Moeldoko Pimpin Demokrat dan Menolak Presiden 3 Periode
Baca Juga: Komentari Keberadaan Moeldoko di Istana, Politisi Demokrat: Sudah Tidak Dibutuhkan
Dalam konferensi pers kemarin, AHY juga menuding Moeldoko telah ditipu oleh makelar politik sehingga melakukan provokasi yang semakin memperkeruh kisruh KLB partai demokrat.
Moeldoko menganggap jalannya yang ia ambil saat ini sebagai ketua umum Partai Demokrat versi KLB adalah sebagai hak politiknya sebagai warga sipil biasa.
Dia hanya menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan jabatannya saat ini.
“Ketika saya bertugas di militer, tugas saya mengawasi stabilitas dan juga demokrasi. Ketika bertugas sebagai panglima, tugas besar yang saya lakukan adalah bagaimana menjaga stabilitas dan mengawal jalannya demokrasi yang dinamis. TNI bermain di ruang sempit, tetapi dengan seni kepemimpinan, situasi itu saya hadapi, dan pada pemilu 2014 semuanya telah berjalan dengan baik,” tuturnya.
Pernyataan Moeldoko ini banyak mendapat dukungan dari pada nitizen. Tak sedikit pula yang mencibirnya.
Banyak netizen yang mengatakan bahwa pesan yang disampaikan oleh Moeldoko tersebut hanyalah berdasarkan teks yang telah ditulisnya.
Moeldoko dinilai tidak memiliki kemampuan yang mumpuni sebagai ketua umum Partai Demokrat