Menurut Deddy Corbuzier, tindakan seperti itu adalah hal terbodoh yang pernah dilihatnya. Pasalnya, setiap orang yang menodongkan pistol ke kantor polisi otomatis akan ditembak oleh anggota polri.
Sebagaimana pernah diterbitkan sebelumnya dalam Galamedia-Pikiranrkayat.com dengan artikel yang berjudul Penyerangan Mabes Polri, Deddy Corbuzier: Saya Masuk Islam Karena Agamanya Mengajarkan Cinta
Baca Juga: Setelah Ledakan Bom Makassar, Indigo Ungkap Rentetan Peristiwa Naas di Indonesia
Baca Juga: Teror Lempar Batu ke Mobil di Banyuwangi, Sopir Travel Terluka
Baca Juga: Teror Pemenggalan Kepala Kembali Hantui Prancis, 3 Korban Dibunuh saat Berada di Gereja
Pernyataan itu disampaikan Deddy Corbuzier melalui video yang diunggah di channel youtube miliknya, beberapa jam setelah aksi teror di Mabes Polri itu.
"Aksi teror paling bodoh, siapapun yang menodongkan pistol di kantor polisi, ya pasti akan ditembak oleh kepolisian," ujarnya sebagaimana dikutip Ringtimesbanyuwangi.com pada Kamis, 1 April 2021.
Menurut Deddy Corbuzier, pelaku aksi teror tersebut kemungkinan terkena doktrin oleh orang-orang radikal sehingga berani berbuat seperti itu.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa orang-orang seperti itu terpapar doktrin radikalisme berawal dari sebuah kalimat mengkafir-kafirkan orang lain.
Lantas ayah satu anak itu pun mengungkapkan bahwa dirinya pernah dikafir-kafirkan oleh pemuka agama yang mengajak jamaahnya untuk memboikot acaranya.