Ferdinand Hutahaean Sindir Aktivis HAM Soal Kasus Tembak Mati Teroris, 'Hatinya Kerdil'

- 3 April 2021, 15:51 WIB
Ferdinand Hutahaean menyindir Aktivis HAM mengenai komentar negatif kepada polisi yang tembak mati ZA
Ferdinand Hutahaean menyindir Aktivis HAM mengenai komentar negatif kepada polisi yang tembak mati ZA //Instagram/@ferdinand_hutahaean

RINGTIMES BANYUWANGI – Penembakan Zakiah Aini sebagai terduga teroris karena telah menyerang Mabes Polri mendapat komentar negatif dari beberapa pakar.

Salah satu pakar yang kurang setuju dengan adanya penembakan hingga  menyebabkan korban tewas di tempat adalah Haris Azhar, seorang aktivis HAM (Hak Asasi Manusia).

Hal ini sontak mendapat sindiran keras dari politisi Ferdinand Hutahaean. Dia tidak setuju dengan mereka yang berkomentar negatif pada aksi polisi yang menembak Zakiah Aini hingga tewas.

“Banyak komentar negatif terhadap petugas dalam menangani teroris. Orang seperti ini hanya mulutnya yang besar tapi hatinya kerdil dan nalarnya kurang bekerja terhadap perlindungan nyawa korban teroris dan aparat yang bertugas,” kata Ferdinand Hutahaean yang dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal Twitter pribadinya @FerdinandHaean3 pada 3 April 2021.

Baca Juga: Usai Tembak Mati Teroris, Pakar: Polisi Bukan Dilatih untuk Membawa Orang ke Kuburan

Baca Juga: Isi Surat Kuning Teroris Zakiah Aini, Berikut Isinya

Ferdinand Hutahaean menyebut aktivis HAM tersebut kurang mampu berfikir logis dalam hal penanganan teroris.

Menurutnya upaya tembak mati Zakiah Aini terduga teroris yang dilakukan oleh aparat kepolisian sudah tepat untuk dilakukan guna melindungi aparat yang bertugas.

“Mungkin dia akan sadar kalau sudah jadi korban,” pungkasnya.

Baca Juga: Ahok dalam Surat Wasiat Teroris, Dewi Tanjung: Kenapa Cuma Nama Ahok

Baca Juga: Aparat Tembak Teroris Mati Ditempat, Haris Azhar: Mengerti Tata Cara Tangani Serangan Teror?

Baca Juga: AHY Ucap Terima Kasih ke Presiden Jokowi, Ferdinand Sebut Itu Tak Perlu, Bijaklah!

Sindiran Ferdinan Hutahaean tersebut mendapat banyak dukungan dari netizen. Menurut mereka, selalu membela jika ada teroris yang tewas dan bungkam saat ada aparat atau rakyat biasa yang mati adalah ciri-ciri orang yang terpapar radikalisme.

Sebelumnya Haris Azhar, mempertanyakan pada aparat kepolisian mengenai tata cara dalam menangani teroris. Landasan hingga sikap petugas polisi juga patut dipertanyakan dalam mengambil tindakan eksekusi mati.

Aktivitis HAM ini menyebut bahwa berdasarkan prinsip kuba, terduga teroris seharusnya ditindak dengan penegakan hukum berupa pencegahan terlebih dahulu sebelum dieksekusi mati seperti yang dilansir dari Pikiran Rakyat.

Menurutnya ada beberapa prinsip Kuba mengenai ukuran-ukuran penegak hukum dalam melakukan tindakan terhadap aksi terorisme.

Dalam standar HAM internasional juga telah dijelaskan mengenai isu administrasi keadilan, salah satunya soal tata cara penggunaan senjata api oleh penegak hukum.

Terduga teroris Zakiah Aini diketahui menyerang Mabes Polri dengan melepaskan enam kali tembakan. Dia masuk di pintu belakang seakan-akan masuk seperti masyarakat yang memiliki kebutuhan pelayanan Polri.

Dengan adanya kejadian ini, Mabes Polri akan melakukan evaluasi dan perbaikan terkait dengan pengamanan.

Sehingga Mabes Polri juga akan lebih waspada terhadap aksi serupa yang kemungkinan akan terjadi kembali.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x