Usai Tembak Mati Teroris, Pakar: Polisi Bukan Dilatih untuk Membawa Orang ke Kuburan

- 2 April 2021, 21:45 WIB
Ilustrasi pakar yang tidak setuju dengan tindakan polisi yang tembak mati teroris
Ilustrasi pakar yang tidak setuju dengan tindakan polisi yang tembak mati teroris /Pixabay/ Alexas_Fotos /

RINGTIMES BANYUWANGI – Usai penembakan yang dilakukan oleh polisi kepada terduga teroris Zakiah Aini, banyak pakar yang mengengungkapkan pendapatnya dan beberapa diantaranya tidak setuju.

Salah satu pakar yang mengungkapkan pendapatnya dengan tidak setuju dengan tindakan polisi ini adalah Dr.Mulyadi, seorang dosen ilmu Kepolisian dan Intelejen, Doktor dalam bidang militer dan politik.

“Polisi itu dilatih untuk menembak kaki, bukan kepala atau jantung, agar penjahat bisa dibawa ke pengadilan, bukan ke kuburan. Kalo tentara, baru menembak kepala atau jantung,” unggah twitter @BungRetweet yang dilansir Ringtimesbanyuwangi.com pada 2 April 2021.

Dalam unggahannya tersebut, dia menyayangkan aksi polisi yang menembak mati teroris. Banyak netizen yang sepakat bahwa tindakan yang dilakukan polisi tersebut adalah salah.

Baca Juga: Isi Surat Kuning Teroris Zakiah Aini, Berikut Isinya

Baca Juga: Ahok dalam Surat Wasiat Teroris, Dewi Tanjung: Kenapa Cuma Nama Ahok

Seharusnya terduga teroris dibiarkan hidup agar asal-usul jaringan teroris bisa dilacak dan segera ditangkap.

Sehingga ada yang menyarankan agar tes masuk kepolisian lebih diperketat lagi agar tidak asal menembak dengan pistol yang pegangnya.

Tes psikotes ulang harus segera dilakukan untuk anggota kepolisian, dilatih ulang agar bisa menembak dengan tepat dan mengganti ke senjata revolver.

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x