Blak-blakan, Pengamat Prediksi Kubu Moeldoko Akan ‘Bedol Desa’, Pindah ke Partai Lain

- 6 April 2021, 13:36 WIB
Pengamat politik memprediksi beberapa langkah yang akan dilakukan kubu Moeldoko setelah pemerintah menolak hasil KLB Demokrat.
Pengamat politik memprediksi beberapa langkah yang akan dilakukan kubu Moeldoko setelah pemerintah menolak hasil KLB Demokrat. /Antara Foto/Endi Ahmad/Lmo/aww/pri./

RINGTIMES BANYUWANGI  –  Pengajuan berkas Partai Demokrat kubu Moeldoko ditolak oleh Menteri Hukum dan Ham, Yasonna H. Laoly beberapa waktu lalu.

Hal ini tentu menegaskan bahwa kepemimpinan Partai Demokrat tetap berada di bawah AHY.

Ditolaknya pengajuan berkas oleh pemerintah, membuat Moeldoko dan kawan-kawannya gagal mengambil alih Partai Demokrat.

Tak hayal hal ini mendapat respon dari berbagai pihak, tak terkecuali dari pengamat politik.

Baca Juga: Akui Siap Maafkan Tindakan Kubu Moeldoko, AHY: Forgive, But Not Forget!

Baca Juga: 9 Posisi Pintu Rumah yang Dipercaya Membawa Berkah, Cek Sekarang Juga

Pengamat politik dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Harits Hijrah Wicaksana memprediksi bahwa kubu Moeldoko akan pindah partai.

“Kami yakin kubu Moeldoko akan terjadi ‘bedol desa’ dengan bergabung ke partai politik lain,” ucapnya di Kabupaten Lebak, Banten, kutip Antara, 5 April 2021.

Harits pun menuturkan bahwa Moeldoko cs tak sekedar pindah partai bersama pengikutnya, tetapi bisa jadi akan membuat partai baru.

Baca Juga: Tangis Nagita Slavina Pecah, Shireen Beberkan Perannya dalam Mendukung Zaskia Sungkar

Baca Juga: Pesan AHY Tanggapi Konflik Partai Demokrat: Memaafkan tapi Tidak Begitu Saja Melupakan

Baca Juga: Diduga Oleng, Mobil Brio Tubruk Pembatas Double Way di Banyuwangi

Menurutnya, jika Moeldoko memiliki kekuatan sumber daya manusia dan modal yang cukup, maka partai baru kemungkinan bisa dibentuk.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Galamedia.pikiran-rakyat.com dengan judul Gagal Rebut Demokrat, Pengamat Ini Sebut Moeldoko Cs Akan Bedol Desa ke Partai Lain

Akan tetapi, antara dua kemungkinan tersebut, Harits menganalisis pilihan terbesar Moeldoko cs justru akan hijrah ke partai politik lain yang sudah ada.

Selain itu, tidak akan semua kader bawahan Moeldoko ikut dirinya, tapi dimungkinkan ada yang kembali ‘bertaubat’ ke pangkuan AHY.

Partai yang akan menerima masuknya Moeldoko menurut Harits, akan merasa diuntungkan karena sebuah figur baru turut bergabung.

Dosen Utirta Serang tersebut kemudian mencontohkan kejadian pindahnya mantan kader Partai Demokrat ke Partai Nasdem.

 “Yang saya tahu contohnya anak mantan Ketua Umum Partai Demokrat Hadir Utomo yang kini berkarir di Partai Nasdem, dan mereka (Moeldoko cs) bisa saja bergabung,” kata Harits.

Di penghujung perseteruan antar AHY dan KLB ini, Harits menyebutkan bahwa Ketum Partai Demokrat harus punya peran untuk memainkan rekonsiliasi.

AHY dituntut untuk bisa merangkul kembali Max Sopacua, Jhoni Allen Marbun, dan Marzuki Alie sebagai sesepuh di Partai Demokrat.

“Kami berharap AHY bisa memainkan peran untuk merangkul pendiri partai, agar kaderisasi politik berjalan untuk menaikkan elektabilitas pada Pemilu 2024,” ucap Harits.

Namun, jika perpecahan tersebut dibiarkan, maka Partai Demokrat akan kehilangan separuh suara, tambah Harits.***(Naufal Althaf M. A/Galamedia.pikiran-rakyat.com)

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah