Rocky Gerung Sebut Reputasi Kapolri Dipertaruhkan dalam Kasus Penembakan 6 Laskar FPI

- 7 April 2021, 19:58 WIB
Pengamat Politik, Rocky Gerung sebut reputasi Kapolri bisa dipertaruhkan dalam pengungkapan kasus penembakan 6 laskar FPI.
Pengamat Politik, Rocky Gerung sebut reputasi Kapolri bisa dipertaruhkan dalam pengungkapan kasus penembakan 6 laskar FPI. /Instagram/@rockygerung.ofc

RINGTIMES BANYUWANGI – Pengamat Politik, Rocky Gerung baru-baru ini mengatakan jika pengungkapan kasus penembakan 6 Laskar FPI oleh Polri berpotensi menjadi pertaruhan reputasi Kapolri.

Hal ini diungkapnya dalam sebuah wawancara yang kemudian ia unggah di channel Youtube Rocky Gerung Official.

Dalam wawancara tersebut dirinya mengatakan jika nantinya publik masih meragukan apa yang diungkap dalam gelar perkara pengungkapan kasus penembakan 6 laskar FPI tersebut, menurutnya hal ini nantinya akan menjadi ajang pertaruhan reputasi Kapolri.

Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!

Baca Juga: Banyak Aksi Teror Terjadi, Jubir FPI Sebut Video Ledakan Bom Makassar Ada yang Memproduksi

“Kalau ternyata publik masih meragukan, skenario yang dibuat oleh sistem pengadilan kita, maka taruhannya adalah reputasi Pak Kapolri,” Ujar Rocky Gerung, dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Rocky Gerung Official pada Rabu, 7 April 2021.

Menurutnya, hal ini disebabkan lantaran akhir dari kasus ini akan menentukan karir banyak orang di Kepolisian.

“Karena ini adalah peristiwa yang nanti akan menentukan karir banyak orang di kepolisian,” lanjut dia.

Baca Juga: Sebut Jokowi Kampanye Terselubung di Pernikahan Atta-Aurel, Rocky Gerung: Demi 3 Periode

Baca Juga: Rocky Gerung Tanggapi Pernyataan Ngabalin Soal Pemecatan KSP: Gak Ada yang Bisa Gantikan Moeldoko

Rocky Gerung kemudian juga mengatakan jika menurutnya bisa saja publik menganggap jika adanya Komnas HAM hanya diumpankan oleh Pemerintah dan pada akhirnya kasusnya ditutup.

“Orang mulai curiga, jangan-jangan Komnas HAM hanya diumpankan demi memuaskan keingintahuan sebagian publik tapI kemudian dihentikan kasusnya, karena kok Komnas HAM harus bertemu Presiden di Istana sebelumnya,” jelas Rocky Gerung.

Lebih lanjut, Rocky Gerung menganggap jika kematian seorang tersangka penembakan tersebut adalah upaya yang digunakan untuk mengakhiri rentetan pengungkapan kasus tersebut.

“Saya menganggap bahwa, meninggalnya tersangka, itu adalah bagian yang berupaya mengakhiri rentetan pengungkapan kasus ini,” Ujar dia.

“Jadi seolah-olah berakhir dengan meninggalnya seorang terduga apparat kepolisian,” lanjut dia.

Sebelumnya, seperti diketahui Polisi baru saja mengatakan jika 1 dari 3 terduga tersangka penembakan 6 laskar FPI tersebut telah meninggal dunia akibat sebuah kecelakaan.***  

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x