Soal Covid-19, Eks Menkes Siti Fadilah Supari: Pandemi Tak Bisa Dihentikan Vaksin

- 18 April 2021, 20:08 WIB
Siti Fadilah Supari mantan Menteri Kesehatan.*
Siti Fadilah Supari mantan Menteri Kesehatan.* /Antara Foto/Rivan Awal Lingga/

RINGTIMES BANYUWANGI – Soal pandemi Covid-19 yang tak kunjung mereda, Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari akhirnya membuka suara terkait program vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah.

Melalui video dalam acara Karni Ilyas Club yang ditayangkan dalam kanal YouTubenya pada 16 April 2021 lalu, Eks Menkes Siti Fadilah Supari memaparkan tanggapannya terkait pandemi dengan program pemerintah.

“Kita perlu enggak sih vaksin? Sebetulnya dalam sejarah tidak ada yang mengatakan bahwa pandemi itu bisa dihentikan dengan vaksin,” kata Siti Fadilah Supari, dikutip Ringtimesbanyuwagi.com pada Minggu, 18 April 2021.

Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!

Baca Juga: Peneliti Beberkan Efek Menyusui Saat Pandemi Covid-19, Ini Pengaruhnya Pada ASI

Baca Juga: Ngaku Jadi Nabi ke-26, Ketua MUI Kecam Keras Aksi Jozeph Paul Zhang

Menurutnya, pandemi Covid-19 yang menyebar hingga saat ini belum ditemukan obatnya. Dan soal vaksin yang disebut bisa mencegah penularan, menurutnya itu kurang tepat.

Soal vaksin dan pandemi, Siti Fadilah Supari sebut seharusnya yang dikejar adalah obatnya, bukan vaksin untuk mecegah penularan.

“Jadi kalau pandemi, itu ya biasanya belum ada obatnya. Nah, seharusnya obat itulah yang dikejar, bukan vaksin,” ucapnya.

Sebagaimana pernah Pikiran-Rakyat.com dengan artikel yang berjudul Eks Menkes Siti Fadilah Supari Sebut Tak Ada Sejarahnya Pandemi Bisa Dihentikan Vaksin

Pandemi tak bisa dihentikan hanya dengan vaksin, Siti Fadilah Supari menjelaskan bahwa vaksin seharusnya dibuat saat virus telah stabil, sedangkan virus corona sampai saat ini masih melakukan mutasi.

“Karena vaksin itu bisa dibuat kalau virusnya sudah stabil, kalau masih mutasi, mutasi, mutasi, mestinya vaksin jangan dibuat dulu, karena vaksin itu berasal dari virus, sumber utama itu dari virus,” tuturnya.

Siti Fadilah Supari menambahkan bahwa sumber utama pembuatan vaksin berasal dari virus, baik berupa inactivated virus atau hanya bagian kecil seperti DNA atau MRNA virus tersebut.

Dia pun mengaku kaget, karena saat menjabat sebagai Menteri Kesehatan dirinya pernah menghadapi pandemi flu burung.

Baca Juga: Usir WHO dari Indonesia saat Pandemi Flu Burung, Siti Fadilah: Jangan Nurut Terus

Baca Juga: Ritual Arak Tengkorak Manusia, India Lakukan Tiap Tahun

Meski begitu, Siti Fadilah Supari mengungkapkan bahwa pandemi flu burung dapat diatasi tanpa adanya vaksin.

“Jadi sebetulnya saya juga kaget, saya mengalami waktu itu pandemi flu burung, kami tidak butuh vaksin. Flu babi, Indonesia juga tidak butuh vaksin, dan bisa berhenti, dan bisa kembali lagi normal,” katanya.

Sehingga, Siti Fadilah Supari kembali menekankan bahwa tidak ada sejarahnya, vaksin digunakan untuk menghentikan pandemi.

“Jadi, vaksin itu sebetulnya satu, tidak ada sejarahnya untuk menghentikan pandemi. Kedua, vaksin itu tidak melindungi diri sendiri, itu Menteri Kesehatan juga bilang, bahwa kalau divaksin saat ini, kan vaksin massal,” tuturnya.

Siti Fadilah Supari mengatakan bahwa maksud Pemerintah menggunakan vaksinasi adalah untuk membentuk kekebalan komunal.

“Maksud pemerintah adalah untuk menghentikan pandemi, karena menurut, entah dasarnya apa mungkin dari luar atau dari WHO atau dari mana, mengatakan kalau ada herd immunity atau 70 persen dari suatu populasi ini divaksin, maka pandemi akan berakhir,” ujarnya.***(Eka Alisa Putri/Pikiran-Rakyat.com)

 

Editor: Kurnia Sudarwati

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x