Pengamat Sebut KRI Nanggala 402 Kelebihan Muatan, TNI AL: Tidak Benar dan Berdasar

- 27 April 2021, 15:01 WIB
Asisten Perencanaan dan Anggaran Kasal Laksamana Muda TNI Muhammad Ali membantah jika KRI Nanggala 402 dinyatakan kelebihan muatan, dan menjelaskan maksimal kapasitas personel kapal selam biasanya.
Asisten Perencanaan dan Anggaran Kasal Laksamana Muda TNI Muhammad Ali membantah jika KRI Nanggala 402 dinyatakan kelebihan muatan, dan menjelaskan maksimal kapasitas personel kapal selam biasanya. /ANTARA/M Risyal Hidayat/rwa

Dia menjelaskan jika 53 personel tersebut dibagi menjadi 3 shift di mana hal ini akan sesuai dengan 33 tempat tidur yang telah dirancang dalam kapal selam yang dibuat tahun 1977 tersebut.

"Ada tiga shift dan berjaga tempat tidurnya berbagi. Itu jumlah tempat tidur bukan kelebihan muatan," tuturnya.

Selain itu Ali juga menambahkan, bahwa KRI Nanggala saat itu tengah membawa tiga torpedo, padahal biasanya dapat membawa delapan torpedo, sehingga menyebut pernyataan kelebihan muatan merupakan hal tak berdasar.

"Jadi pernyataan bahwa kapal selam ini kelebihan muatan itu sama sekali tak berdasar. Dan mungkin belum berpengalaman. Ini kami sudah berlayar bertahun-tahun dan tidak pernah ada masalah," kata Ali.

Baca Juga: Saudara Menhan Prabowo Salah Satu Awak yang Gugur di KRI Nanggala 402: Putra dari Sepupu Saya

Sebelumnya, setelah dinyatakan hilang pada 21 April 2021, penemuan kapal selam KRI Nanggala 402 pada 25 April 2021 di perairan utara Bali di kedalaman 838 meter menjadi titik terang bahwa kapal telah karam dengan membawa 53 awak yang semuanya dinyatakan gugur.***

Halaman:

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah