Mengenal 'Internal Wave', Faktor Alam Diduga Penyebab KRI Nanggala 402 Tenggelam

- 1 Mei 2021, 16:21 WIB
Internal wave merupakan faktor alam yang diduga merupakna penyebab KRI Nanggala 402 tenggelam di kedalaman 800 meter.
Internal wave merupakan faktor alam yang diduga merupakna penyebab KRI Nanggala 402 tenggelam di kedalaman 800 meter. /TNI Angkatan Laut

RINGTIMES BANYUWANGI - Komandan Sekolah Staf Dan Komando Angkatan Laut (Danseskoal) Laksamana Muda Irwan Isnurwanto menyebut bahwa penyebab KRI Nanggala 402 diduga karena adanya internal wave atau gelombang internal.

“Kalau kita terkena Internal Wave, maka itu adalah kehendak alam, tentunya para prajurit tidak bisa melakukan peran kedaruratan walaupun mereka sudah siap berada di pos tempurnya masing-masing,” tutur Iwan Isnurwanto dalam konferensi pers seperti dikutip Ringtimesbanyuwangi.com pada 1 Mei 2021.

Menurut penuturannya hal ini diperkuat dengan gambar dari satelit yang menunjukkan keberadaan gelombang tersebut di wilayah itu pada saat kapal selam dinyatakan menghilang.

Perlu anda ketahui, internal wave terjadi karena dihasilkan adanya interaksi pasang surut yang kuat terhadap lapisan laut yang lebih hangat dan lebih dingin, serta geografi dasar laut.

Baca Juga: 8 Kebiasaan yang Membuat Payudara Menjadi Kendur

Diansir dari laman NPR, internal wave terjadi di wilayah laut tertentu di dunia, seperti di selat Gibraltar yang menghubungkan Laut Mediterania dengan Samudra Atlantik, bagian dari Pasifik Barat dan Laut China Selatan.

Internal wave juga disebut dapat terjadi di wilayah Selat Lombok, di mana Nanggala 402 dinyatakan tenggelam.

Menurut Direktur Asosiasi Laboratorium Fisika Laut di Institusi Scripps Oseanografi di San Diego, Matthew Alford mengatakan bahwa AS, China, dan Rusia menghabiskan banyak uang untuk mempelajari Internal wave di Laut China Selatan karena dampaknya terhadap operasi angkatan laut.

“Internal wave sangat kuat dan berbahaya karena dapat menyapu lapisan laut (dan berpotensi menyapu apapun termasuk penyelam dan kapal selam) ke bawah ratusan meter hanya dalam beberapa menit saja,” katanya.

Baca Juga: Mengenal KRI Klewang 2, Disebut Jadi Kapal Perang 'Siluman' Tercanggih Buatan Banyuwangi

Halaman:

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: NPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x