Isu Radikalisme Tutupi Kasus Korupsi Besar, Rocky Gerung: Penyidik KPK Harus Radikal

- 14 Mei 2021, 20:08 WIB
Rocky Gerung menyebut isu radikalisme hanya menutup kasus korupsi besar di KPK.
Rocky Gerung menyebut isu radikalisme hanya menutup kasus korupsi besar di KPK. /Instagram @official.kpk/

“Padahal memang penyidik KPK harus radikal, karena koruptornya juga cara ngerampoknya radikal. Jadi nggak ada soal mau dia muslim, Kristen, Hindu atau apapun karena mereka harus diletakkan dalam perspektif radikal, memberantas korupsi hingga ke radiks atau akarnya,” jelasnya.

Ia menyimpulkan permainan politik yang dilakukan pemerintah ini memiliki dua maksud.

“Yang pertama, untuk menyingkirkan kasus korupsi besar di KPK yang sedang disidik oleh penyidik-penyidik radikal ini (ingin meneggakkan keadilan) sekaligus mengirim sinyal bahwa Indonesia sedang dalam keadaan bahaya karena konsolidasi kekuatan muslim,” kata Rocky Gerung.

Baca Juga: Fenomena Mal Penuh dan Bikin Macet, Rocky Gerung Sebut Tradisi yang Bagus, Merepotkan Petugas

Menurut Rocky Gerung, maksud tersebut merupakan hal yang jahat dan licik.

“Ini jahatnya itu, permainan narsis semacam itu. Dia mau dapet dua untung aja sekaligus. Menyngkirkan penyidikan koruptor, menutupi kasus besar sekaligus ingin membelah masyarakat,” ungkapnya.

“Saya menganggap ini adalah jahat, karena pertanyaan itu (tes wawasan kebangsaan) hanya membelah masyarakat. Selah-olah orang yang salah menjawab itu pasti dia tak baik morlanya,” lanjutnya.

Pengamat politik tersebut juga menyebut soal dalam tes wawasan kebangsaan justru melecehkan kaum perempuan.

“Bahkan urusan Rahim perempuan dipersoalkan disitu, ini urusan apa. Jadi negara sekaligus menghina warga negara dan melecehkan kaum perempuan. Jadi bagaimana kita bisa akrab jika cara negara mengurus warganya dengan teori pecah belah,” pungkas Rocky Gerung.***

Halaman:

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x