RINGTIMES - Mei 2006 mungkin takkan pernah terlupa dari ingatan masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Timur.
Kegagalan penambangan Lapindo Brantas Inc. berubah menjadi kubangan lumpur yang terus meluap dan merendam tujuh desa di Porong, Sidoarjo.
Meski menyisakan kerugian warga yang tak sedikit, lumpur lapindo (lula) atau lumpur sidoarjo (lusi) tak disangka bisa membentuk pulau baru.
Baca Juga: Ridwan Kamil Siapkan Kajian Mengenai PSBB untuk Wilayah Bandung Raya
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PortalJember.com, sebuah pulau terbentuk dari endapan lumpur hasil buangan ke Sungai Porong, Sidoarjo.
Disebut Pulau Lusi oleh warga setempat, daratan baru ini memiliki luas sekitar 93,4 Hektare.
Menariknya, endapan lumpur itu kemudian ditanami dengan tumbuhan mangrove yang ternyata berkembang cukup baik.
Baca Juga: Cegah COVID-19, Kemenhub Terbitkan Aturan Pengendalian Transportasi
Dengan adanya tetumbuhan, Pulau Lusi terlihat hijau, rindang, dan eksotis sehingga menarik minat para penggemar ekowisata.
Saat ini, pulau tersebut dikelola oleh Badan Pelaksana Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BAPEL BPLS) sejak diserahterimakan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada tahun 2017.