Mari Simak Kisah Penjahit Disabilitas di Tengah Pandemi COVID-19

- 26 April 2020, 21:10 WIB
PENJAHIT mengerjakan pekerjaannya di salah satu konveksi kaos di Jalan Manisi, Kota Bandung, Senin (13/4/2020). UMKM diusulkan memperoleh kemudahan kredit di tengah pandemi Covid-19.*
PENJAHIT mengerjakan pekerjaannya di salah satu konveksi kaos di Jalan Manisi, Kota Bandung, Senin (13/4/2020). UMKM diusulkan memperoleh kemudahan kredit di tengah pandemi Covid-19.* /ARIF HIDAYAH/PR/

"Kami membuat masker itu, hanya dijual Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per buah. Saya berharap wabah COVID-19 ini, segera berakhir, sehingga aktivitas masyarakat kembali bergairah," imbuhnya.

Menurut Sumarno Punto (64) penjahit lainnya juga merasa senang ketika ikut menjahit masker di tengah wabah COVID-19, dan hasilnya bisa untuk kebutuhan sehari-hari. Karena, selama wabah ini, tidak ada pelangganya yang menjahitkan pakaian.

Baca Juga: Akhirnya, Ramadhan Hadir Menjadi Fase untuk Menyegarkan Jiwa

"Saya senang bisa membantu membuat masker untuk masyarakat. Saya bisa menjahit masker rata-rata 100 buah per hari," jelasnya.

Menurut dia, masker pesanan tersebut oleh pemesan juga akan dibagikan ke masyarakat secara gratis. Pesanan tidak hanya di Boyolali saja, tetapi juga Kota Salatiga.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah