Sri Mulyani Bahas Anggaran Dana Mengenai Alat Kesehatan yang Kurang

- 2 Mei 2020, 11:39 WIB
/

RINGTIMES - Dalam memerangi sektor kesehatan COVID-19, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap dana untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar RP 75 triliun.

Banyak yang mempertanyakan mengenai anggaran yang sudah disediakan akan tetapi masih banyak alat kesehatan yang kurang.

Sri Mulyani pun menjelaskan mengenai alat kesehatan yang saat ini diburu oleh seluruh negara dan menjadi langka.

Baca Juga: Karena Percaya Takhayul, Seekor Monyet Dipukuli Warga Hingga Hampir Mati

Hal ini diungkapkan Sri Mulyani dalam live Instagram @officialpilarez bersama @smidrawati dalam obrolan #pejuangcorona pada Jumat 1 Mei 2020.

"Makanya kenapa masih ada yang nanya ini Rp 75 triliun kemana aja, kok masih ada APD yang kekurangan kenapa? Kok orang masih menganggap bahwa di sini tidak ada ventilator?" ujar Sri.

Menurut Sri, alasan mengapa alat kesehatan menjadi langka karena hampir seluruh dunia mencari dan membeli alat untuk memerangi virus corona ini.

Baca Juga: Akibat Covid-19, Satu Keluarga Ini Meninggal Secara Bergiliran

"Saat ini kalau pun ada uang bahannya nggak ada, karena seluruh dunia nyari hand sanitizer, mencari APD, mencari ventilator," ujar Sri.

Ia pun menceritakan bahwa di Negara Amerika Serikat pun pabrik mobil turut membuat ventilator.

Sehingga permasalahan kekurangan APD bukan dari segi keuangan melainkan akibat kelangkaan alat tersebut.

Baca Juga: Jangan Lewatkan! Pendaftaran Kartu Kerja Gelombang Tiga Segera Dibuka

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Bahas Kekurangan APD di Rumah Sakit, Sri Mulyani: Kalau pun Ada Uang, Bahannya Nggak Ada

Bahkan Sri Mulyani pun mencari seluruh pabrik di Indonesia yang dapat memproduksi APD hingga menemukannya di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Pabrik tersebut pun kerap mendapatkan pesanan dari Korea Selatan dan Jepang untuk membuat APD.

"Bahannya dari mereka kemudian di ekspor, waktu itu Indonesia lagi butuh banget APD, dan tidak ada APD yang memadai di semua tempat bahkan di Jakarta pun kewalahan," ujar Sri Mulyani.

Baca Juga: Rayakan Berakhirnya Lockdown, Wanita Ini Terjatuh dari Ketinggian 35 Meter

"Sehingga kita harus negosiasi sama Jepang dan Korea, oke ini barang kamu ini harusnya di ekspor tapi kan Indonesia juga butuh, jadi akhirnya kita melakukan negosiasi," lanjutnya.

Setelah melakukan negosiasi ia pun mengatakan bahwa hasil produksi APD akan dibagi dua dengan syarat Korea dan Jepang akan mengirim kembali bahan baku APD.

"Kemudian muncul pabrik-pabrik lain yang bisa membuat hal yang sama dan itu bagus, artinya dia menimbulkan dampak positif," ujarnya.(penulis: Firda Marta Rositasari)

Baca Juga: Pendaftaran UMPTKIN 2020 Dibuka, Berikut Persyaratan dan Cara Daftarnya!!

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x