Inilah Pernyataan Ganjar Pranowo Meminta Potongan Gaji 50 Persen

- 2 Mei 2020, 14:00 WIB
GUBERNUR Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.*
GUBERNUR Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.* /EVIYANTI/PR/

RINGTIMES  -  Sebesar 50 persen, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap pemerintah pusat mempertimbangkan usulan pemotongan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN).

Orang nomor 1 di Jawa Tengah tersebut juga mengajak seluruh ASN apapun golongan dan jabatannya terketuk untuk berempati lebih.

"Sebab dana segar tersebut bisa jadi pemicu semangat mengatasi dalam kondisi yang unpredictable," kata Ganjar.

Baca Juga: Benarkah Umat Islam di Arab Saudi Mendadak Murtad? Berikut Faktanya

Usulan pemotongan gaji PNS sebelumnya sudah disampaikannya kepada Pemerintah Pusat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional, Kamis 30 April kemarin.

"Di masa pagebluk ini, menurut Ganjar salah satu kekuatan besar yang dimiliki negara ini mesti turun gunung, yaitu para ASN," kata Ganjar Sabtu 2 Mei 2020.

Semua pihak menurutnya mesti turun tangan untuk menambal kemungkinan kekurangan dalam penanganan COVID-19, salah satunya dari sisi anggaran. Karena untuk skala nasional dibutuhkan anggaran yang sangat besar.

Baca Juga: Bagi Buruh, Program Kartu Prakerja Dianggap Tak Sesuai Kebutuhan

sumber berjudul: Bahas Pemotongan Gaji ASN 50%, Ganjar Pranowo Sebut Gaji Miliknya Dikembalikan sejak 2013

Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan merelokasi dan merealokasi anggaran untuk penanganan agar semakin banyak masyarakat diselamatkan.

Bahkan di level provinsi, anggaran sebesar Rp 2,2 triliun dialokasikan untuk jaring pengaman sosial.

"Apakah itu cukup? Sementara sampai saat belum satu pakar pun yang bisa memastikan berakhirnya pagebluk COVID-19 ini. Saya khawatir, yang diprediksi Juni akan selesai, justru di Jateng baru sampai puncak.

Baca Juga: Bagi Buruh, Program Kartu Prakerja Dianggap Tak Sesuai Kebutuhan

Apalagi seperti yang disampaikan Pak Yuri dari Gugus Tugas, Semarang bisa jadi epicentrum baru. Karena transmisi lokal telah terjadi," kata Ganjar, Sabtu 2 Mei 2020.

Ganjar menilai salah satu kekuatan yang bisa memberi kontribusi sangat besar pada sisi itu adalah Aparatur Sipil Negara.

"Kemarin di Musrenbang saya usulkan agar ada pemotongan gaji atau pendapatan yang bisa kita berikan kepada rakyat. Nah bagaimana sensitivitas bisa kita berikan dalam kondisi seperti ini?" kata Ganjar.

Baca Juga: Aksi Nekat! Takut Tertular Corona, Kakek Berusia 83 Tahun Bunuh Diri

Sebenarnya yang Ganjar harapkan dari pemotongan gaji ASN adalah spirit berbagi saat negara dalam kondisi krisis. Makanya dalam Musrenbang tersebut, untuk pemotongan pendapatan Ganjar mengambil contoh ASN golongan tiga.

Dengan penyebutan contoh tersebut, Ganjar berharap seluruh ASN apapun golongan dan jabatannya terketuk untuk berempati lebih.

"Sebenarnya bukan soal golongannya, bukan persentasenya. Kalaulah soal gradual bisa dilakukan, dimulai saja dari pejabatnya dulu.

Baca Juga: Bagi Buruh, Program Kartu Prakerja Dianggap Tak Sesuai Kebutuhan

Ada pertanyaan dari warga bagaimana dengan gubernur, apakah berani tidak gajinya dipotong 85 persen. Maaf, untuk gaji tidak pernah saya ambil sejak 2013, saya kembalikan," kata Ganjar.

Bahkan Ganjar menegaskan jangankan sekadar gaji, seluruh pendapatnya pun siap dipotong untuk penanganan COVID-19.

Asumsi Ganjar, jika seluruh kepala daerah, bahkan sampai pusat juga punya komitmen seperti itu pasti akan memberi energi positif pada penanganan COVID-19 dan akan diikuti oleh jajarannya.

Baca Juga: Dunia Hiburan Kembali Berduka, Mantan Personil Dewa 19 Meninggal Dunia

Ganjar mengatakan dengan langkah demikian betapa banyak kebutuhan masyarakat yang bisa tercukupi.

"Ini untuk menunjukkan komitmen, tidak perlulah kita bicara satu tahun, tapi satu bulan, dua atau tiga bulan itu sudah bagus kita untuk mengkontribusikan itu.

Maka problem yang ada dimasyarakat bisa diinsert dengan rasa kemanusiaan dan persatuan yang kita miliki, maka masyarakat bisa merasakan kita hadir." katanya.

Baca Juga: PPDB Jalur Prestasi dan Afirmasi Didahulukan Dibuka, Simak Faktanya

Meski ada yang sepakat, Ganjar pun tidak memungkiri ada sebagian pihak yang menolak usulannya tersebut. Pemerintah Pusat pun juga belum memberi tanggapan untuk hal itu.

Tapi karena sebagai masukan, Ganjar berharap usulan itu dipertimbangkan betul-betul agar jadi pemicu semangat untuk berempati dalam kondisi yang unpredictable.

"Empati intinya. Dan kita tunjukkan profesionalisme. Jangan lagi nanti bicara soal distribusi yang repot. Kan yang ngurus data kita, tugas dan kerjaan kita.

Baca Juga: Akibat Covid-19, Satu Keluarga Ini Meninggal Secara Bergiliran

Maka ayo tunjukkan itu. Kita tunjukkan bahwa ya kita profesional. Artinya sensitivitas ini mesti kita bangun sebagai anak-anak bangsa secara bersama-sama," katanya.( Penulis:  Sophia Tri Rahayu) 

 

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x