Bagi Buruh, Program Kartu Prakerja Dianggap Tak Sesuai Kebutuhan

- 2 Mei 2020, 12:30 WIB
ILUSTRASI Program Kartu Prakerja.*
ILUSTRASI Program Kartu Prakerja.* /Prakerja.go.id

RINGTIMES  -  Selain karena masalah pendataan, bantuan ini juga dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan buruh. Kartu Prakerja dari pemerintah pusat dinilai tak tepat bagi para buruh yang terdampak virus Corona atau Covid-19.

Ketua DPC Serikat Pekerja Nasional Kabupaten Bandung Barat Budiman mengatakan untuk yang sudah terkena pemutusan hubungan kerja, Kartu Prakerja tersebut sebetulnya kurang efektif untuk membantu para buruh yang terdampak Covid-19.

"Selain anggarannya lebih dialokasikan untuk bantuan yang tidak real daripada kebutuhan para pekerja, dan disisi lain kuotanya pun dibatasi. Artinya, ini tidak bisa menjadi solusi yang baik," ujarnya, Jumat 1 Mei 2020.

Baca Juga: Akibat Covid-19, Satu Keluarga Ini Meninggal Secara Bergiliran

sumber berjudul  : Kartu Prakerja Dinilai Bukan Solusi yang Efektif Bagi Buruh

Seperti diketahui, Pemkab Bandung Barat sendiri sudah mengusulkan 66.906 orang untuk mendapatkan Kartu Prakerja. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5.773 di antaranya merupakan buruh yang terkena PHK.

Dalam program ini, peserta Kartu Prakerja akan mendapatkan Rp 3,5 juta yang akan diberikan selama 4 bulan, dengan rincian Rp 600.000 untuk uang saku, Rp 1 juta untuk pelatihan, dan Rp 150.000 untuk insentif seusai pelatihan.

Namun menurut Budiman, peserta yang diprioritaskan Pemkab Bandung Barat yang didaftarkan untuk mendapat Kartu Prakerja ini sistem acak, sehingga tidak semua buruh yang terdampak bisa mendapatkannya.

Baca Juga: Jangan Lewatkan! Pendaftaran Kartu Kerja Gelombang Tiga Segera Dibuka

Halaman:

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x