Warga ini Modus 'Ngikut Angkutan Barang' Demi Bisa Mudik Lebaran

- 2 Mei 2020, 15:00 WIB
Mobil travel gelap jenis Daihatsu Grandmax tersebut diduga kerap menyelundupkan pemudik dari titik zona merah Covid-19 diamankan Polres Tasikmalaya Kota.*
Mobil travel gelap jenis Daihatsu Grandmax tersebut diduga kerap menyelundupkan pemudik dari titik zona merah Covid-19 diamankan Polres Tasikmalaya Kota.* //KP/ ASEP MS

RINGTIMES  - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan imbauan agar masyarakat Indonesia tidak melaksanakan kegiatan mudik.

Hal tersebut bertujuan agar mata rantai penyebaran virus corona baru (COVID-19) Cepat putus dan tidak terus mengalami pelonjakan kasus.

Namun, masih ada sebagian masyarakat yang masih nekat untuk mudik ke kampung halamannya.

Baca Juga: Cek Fakta: Nikita Mirzani Periksakan Kepalanya ke RS Pusat Otak

sumber berjudul:  Masih Nekat, Pemudik Pakai Modus 'Nyambung' Angkot sampai Rela Pakai Angkutan Barang

Seperti sudah diberitakan oleh RINGTIMES.com sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Heri Antasari mengatakan, pihaknya mendapat laporan terkait adanya warga yang berusaha mencoba untuk mudik.

Heri pun sangat menyayangkan tindakan tersebut yang seharusnya tidak dilakukan di tengah pandemi seperti saat ini.

Menurut Heri, ada beberapa modus yang dilakukan oleh masyarakat agar bisa melaksanakan mudik.

Baca Juga: Tenaga Medis ini Menyusul Kepergian Orang Tuanya Terinfeksi Covid-19

"Kami dapat masukan dari teman-teman di daerah, khususnya di Sukabumi dan Kabupaten Bandung Barat bahwa indikasi masyarakat masih melakukan atau menginginkan aktivitas mudik ini masih terjadi. Ini sayang disayangkan," ujar Heri saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel pada Jumat, 1 Mei 2020.

Heri mengatakan, modus pertama yang dilakukan adalah oknum warga yang menggunakan transportasi umum angkutan kota untuk sampai ke tujuan akhir.

Kemudian, oknum warga tersebut menyambung angkot dari titik satu ke titik lain hingga akhirnya sampai.

Baca Juga: Cek Fakta : Umat Muslim di Arab Saudi Mendadak Murtad Karena Covid-19

"Ada laporan yang masuk, banyak juga yang sambung-menyambung menggunakan angkutan umum. Naik angkot satu kemudian sambung lagi sampailah dia ke Cianjur Selatan, sampailah dia Sukabumi Selatan dan seterusnya. Ini modus yang paling kelihatan," jelasnya.

Lebih lanjut Heri menjelaskan, modus lain yang kerap dilakukan adalah mudik dengan menggunakan mobil angkutan barang.

Menurutnya, mobil yang pada umumnya digunakan untuk mengangkut barang tersebut diubah menjadi angkutan mudik.

Baca Juga: Motivator AS sebut Jokowi Adalah Presiden Terkelam, Simak Faktanya

"Kedua modus dengan angkutan barang yang disulap sedemikian rupa dikamuflase yang sesungguhnya ternyata ada aktivitas mudik," tambahnya.

Heri mengaku, pihaknya memiliki rencana untuk menambah personel di setiap cek poin yang tersedia di Jawa Barat.

"Kita masih ada perlu penguatan dan penebalan petugas karena bagaimana pun juga yang namanya penyekatan khususnya untuk larangan mudik ini harus 24 jam. Ketika 24 jam personel yang ditempatkan harus memenuhi waktu yang ada," terang Heri.( Penulis:  Sophia Tri Rahayu )

Baca Juga: Selepas Tarawih Perlukah Saat Witir Lagi Setelah Salat Tahajud?

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x