"Saya menjadi saksi yang mengalami langsung selama sembilan hari di Wuhan. Yang saya rasakan panik dan takut itu pasti," jelas Pramesti didampingi Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu 2 Mei 2020 malam.
Baca Juga: Syahrini Ungkap Hasil Tes Swab COVID-19 Orang-orang di Rumahnya
Seperti kami kutip dari artikel berjudul Kisah Pramesti, Mahasiswi yang Sempat Terjebak Lockdown di Wuhan
Kendati panik dan takut, ia mengaku tetap berupaya bisa mengondisikan diri sendiri. "Yang pasti jangan terselimuti panik hingga lupa cara waspada," ungkapnya.
Selama lockdown di Wuhan, ia bersama teman-temannya tetap menjalankan protokol kesehatan terkait Covid 19.
Mulai sering mencuci tangan pakai sabun dan kenakan masker, termasuk di kamar, kecuali makan dan beberapa kegiatan lain.
Baca Juga: Bakungan Banyuwangi Bagikan Sembako Kepada Warga Terdampak Covid-19
Pembatasan juga tetap dilakukan. "Setiap orang di Wuhan dibatasi tidak boleh keluar ruangan, kecuali penting seperti memenuhi kebutuhan logistik sayur dan beras.