Petani Sayuran Kesulitan Jual Hasil Panen di Tengah Pandemi Covid-19

- 4 Mei 2020, 20:31 WIB
/

RINGTIMES BANYUWANGI - Selama pembatasan aktivitas masyarakat di luar rumah, sejumlah petani di Lembang Kabupaten Bandung Barat mengaku kesulitan menjual hasil panen mereka.

Selain itu, distribusi barang juga sedikit terhambat, akibat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan pemerintah daerah.

Beberapa hasil panen yang sulit dijual diantaranya tomat dan cabai. Petani tidak bisa leluasa mendistribusikan ke pasar, karena keterbatasan jam operasional pasar. Padahal jika tidak segera dijual, sayuran cepat membusuk.

Baca Juga: Maling Perabotan Rumah Tangga Dihajar Massa Sampai Babak Belur

"Kondisi saat ini sedang sulit, kios di pasar hanya buka setengah hari akibat corona. Karena tak bisa dijual, otomatis sayuran lebih lama tersimpan di gudang," kata Tihar, petani sayuran di Lembang, Senin 4 Mei 2020.

Kendati hasil panen melimpah, menurut dia, di tengah pandemi ini harga jual tomat dan cabai tidak sesuai harapan. Cabai keriting dijual Rp 7.000 per kilogram dari harga normalnya Rp 30.000 per kg, sementara tomat Rp 4.000 per kg.

"Tomat dan cabai harus dipanen sekarang, enggak bisa tunggu harga stabil. Kalau enggak lekas dipanen, bisa busuk di pohon, tambah rugi lagi para petani," tuturnya.

Baca Juga: Benarkah BRI Berbagi Bantuan Dana Covid-19 Sebesar RP 600 Ribu?, Ini Faktanya

Bahkan, lanjut dia, beberapa waktu lalu harga tomat pernah anjlok hingga Rp 800 per kg, sehingga para petani membiarkan tanamannya membusuk.

Sementara untuk biaya pekerja sehari, petani harus mengeluarkan ongkos Rp 100.000 per orang, tidak sebanding dengan harga jual ke pasar.

Halaman:

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah