Sudah Beredar Selama 1 Tahun, Daging Babi Mirip Daging Sapi di Bandung

- 12 Mei 2020, 16:30 WIB
ILUSTRASI daging.*
ILUSTRASI daging.* /PIXABAY/

 

RINGTIMES BANYUWANGI - Sebelumnya, Polresta Bandung telah mengungkap beredarnya daging babi yang menyerupai daging sapi beredar di pasar.  

 

Jajaran Sat Reskrim Polresta Bandung menangkap para pelaku penjual daging babi di Kabupaten Bandung.

 

Dengan modus menjual daging sapi, para pelaku menjual daging babi di beberapa pasar yang ada di Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Virus Corona di Indonesia, 12 Mei 2020: Total 14.749 Positif COVID-19

Selain Itu, pihak kepolisian juga menangkap pengecer yang menjual daging tersebut.

Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin mengapresiasi pihak Polresta Bandung atas pengungkapan daging babi menyerupai daging sapi yang beredar di pasar.

 

Beredarnya daging sapi palsu yang sebenarnya daging babi ini sudah beredar selama satu tahun harus menjadi perhatian keras pihak pemerintah.

Baca Juga: 12 Mei 2020: Rusia Alami Lonjakan Kasus Sebanyak 11.656 Orang

"Aksi model seperti ini boleh jadi telah menyebar ke wilayah-wilayah Indonesia. Saya sangat menyayangkan model manipulasi produk pangan seperti ini," kata Andi Akmal dalam pernyataannya, Selasa 12 Mei 2020.

 

Selain melakukan penipuan, prilaku manipulasi daging babi menjadi daging sapi ini akan mencederai ideologi umat Islam.

 

"Inilah fungsi satgas pangan yang telah dibentuk, selain mencegah kartel, juga mencegah penipuan model begini", ujar Akmal.

Baca Juga: Kebiasaan Langsung Tidur Setelah Sahur Ternyata Bahaya bagi Kesehatan

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Daging Babi Mirip Daging Sapi di Bandung, Sudah Beredar Selama 1 Tahun

Legislator asal Sulawesi Selatan II ini mengatakan, memang saat ini daging sapi sedang langka.

 

"Awal 2020 ini, kebutuhan impor daging sapi mencapai 300.000 ton untuk memenuhi permintaan daging nasional.

Namun kondisi wabah seperti ini, masyarakat dapat memahami untuk tidak memaksakan konsumsi daging sapi dan mengubahnya ke konsumsi daging ayam," katanya.

Baca Juga: Krisis Finansial?, Berikut 3 Aplikasi Android Bisa Hasilkan Uang

Dengan kondisi daging ayam yang rusak harganya, akan ada solusi untuk masyarakat akan kebutuhan daging dan pelaku usaha ayam pun mendapatkan harga yang baik.

 

"Namun kondisi kekurangan daging yang dimanfaatkan oleh segelintir pihak, mesti di tindak lanjuti secara serius untuk menyisir pasar-pasar di seluruh Indonesia agar tidak ada kejadian yang melakukan tindakan yang sama," ucapnya.

Dia menambahkan, pelaku penipuan daging sapi palsu yang berasal dari daging babi, biasanya didistribusi ke pasar-pasar tradisional.

Baca Juga: Kasus COVID-19 di Indonesia 11 Mei 2020, Kematian Mencapai Seribu Jiwa

"Selain masyarakat mesti waspada dengan apa yang akan di beli, campur tangan pemerintah untuk bergerak ke seluruh wilayah Indonesia mesti dilakukan.

 

Apalagi ini menjelang momentum Idul Fitri, pasti kebutuhan daging meningkat," ucapnya.(Penulis:Galih Ferdiansyah) 

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: portaljember.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah