Akibat Cuaca Buruk, Seekor Paus di Lebak Mati Terdampar di Pantai

- 13 Mei 2020, 06:05 WIB
Thalattosuchia meniru bentuk dari paus dan lumba-lumba
Thalattosuchia meniru bentuk dari paus dan lumba-lumba /Metro.co.uk

RINGTIMES BANYUWANGI - Ditemukan Seekor anak paus spesies paus pilot di Kabupaten Lebak, Banten, mati terdampar di Pantai Cemara Binuangeun akibat cuaca buruk yang melanda Perairan Samudera Hindia.

"Kami menduga mamalia anak ikan paus itu terdampar akibat gelombang tinggi disertai angin kencang," kata Bayi, seorang nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muara Binuangeun Kabupaten Lebak, Selasa.

Namun Populasi ikan paus di Perairan Samudera Hindia atau yang lebih dikenal perairan selatan sebagai lokasi habitat mamalia itu, sebab perairan tersebut cukup dalam.

Baca Juga: Penemuan Ubur-ubur Aneh di Pantai Bikin Geger, Berikut Penjelasannya

Sumber Berjudul:  Seekor paus di Lebak mati terdampar di Pantai Cemara Binuangeun

Kemungkinan anak paus jenis spesies pilot dengan panjang sekitar dua meter yang terdampar di Pantai Cemara Binuangeun terdampar akibat cuaca buruk yang disertai gelombang tinggi dan angin kencang.

Biasanya, kata dia, cuaca buruk tersebut kerapkali populasi paus terdampar ke pesisir pantai juga terkadang mati juga terkadang bisa kembali ke habitatnya.

Namun, kata dia, pihaknya sepanjang tahun 2020 baru pertama kali ikan paus yang terdampar itu di Pantai Cemara Binuangeun.

Baca Juga: Akibat Lockdown, Kursi-kursi Bioskop di Malaysia Ini Berjamur

"Kami tahun ini baru mendengar ikan paus yang terdampar dalam kondisi mati," katanya menjelaskan.

Begitu juga nelayan lainnya, Darman (55) mengatakan anak paus yang mati dan terdampar di Pantai Cemara Binuangeun akibat terseret gelombang tinggi disertai angin barat.

Selama ini, kondisi Perairan Samudera Hindia kurang bersahabat, selain gelombang tinggi juga angin cukup kencang, bahkan nelayan di TPI Muara tidak berani melaut.

Baca Juga: Wanita Berusia 113 Tahun Ini Jadi Manusia Tertua Sembuh dari Corona

"Kami memperkirakan anak paus yang terdampar di Pantai Cemara mati sejak Senin (11/5), karena gelombang tengah pasang dengan ketinggian sekitar tiga meter dan angin cukup kencang," ujarnya.

Sementara itu, sejumlah nelayan Binuangeun Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak mengaku bahwa mereka terpaksa bangkai anak paus pilot itu dikuburkan guna mencegah bau yang tidak sedap,meski pantai itu jarang didatangi warga setempat.

Pantai Cemara yang lokasinya tidak jauh dengan Jalan Raya Malingping-Binuangeun penuh sampah berserakan.

Baca Juga: Hindarilah 5 Jenis Hubungan Ini Jika Tidak Ingin Sakit Hati

"Kami bersama nelayan dan warga setempat menguburkan anak paus itu," kata Herman, seorang nelayan warga Binuangeun, Kabupaten Lebak.(Penulis: Sophia Tri Rahayu) 

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah