"Kami menduganya seperti itu," katanya.
Biasanya, kata dia, cuaca buruk tersebut kerap kali menyebabkan populasi paus terdampar ke pesisir pantai dan terkadang mati, ada juga yang bisa kembali ke habitatnya.
Baca Juga: Allhamdulillah!!! 1.180 Pasien COVID-19 di Wisma Atlet Sembuh
Namun, kata dia, pihaknya sepanjang tahun 2020 baru pertama kali ikan paus yang terdampar itu di Pantai Cemara Binuangeun.
"Kami tahun ini baru mendengar ikan paus yang terdampar dalam kondisi mati," katanya
Sementara itu, sejumlah nelayan Binuangeun Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak mengaku bahwa mereka terpaksa menguburkan bangkai anak paus pilot itu guna mencegah bau yang tidak sedap, meski pantai itu jarang didatangi warga setempat.
Baca Juga: Kapal Tiongkok Keruk SDA di Laut China Selatan?, Berikut Faktanya
Pantai Cemara yang lokasinya tidak jauh dengan Jalan Raya Malingping-Binuangeun penuh sampah berserakan.
"Kami bersama nelayan dan warga setempat menguburkan anak paus itu," kata Herman, seorang nelayan warga Binuangeun, Kabupaten Lebak.(penulis: Firda Marta Rositasari)
Baca Juga: Moda Transportasi Kembali Dibuka, Kereta Api LB Angkut 62 Penumpang