Gara-gara Hadiri Hajatan, Bayi Usia 50 Hari Tertular Virus Corona

- 7 Juni 2020, 13:58 WIB
Ilustrasi bayi.
Ilustrasi bayi. //Pexels

 

RINGTIMES BANYUWANGI - Menjaga jarak atau physical distancing selama virus corona masih menyebar di Indonesia merupakan salah satu imbauan pemerintah Indonesia hingga saat ini.

Namun masih saja ada orang yang melanggarnya, membuat orang terdekat terkena paparan virus corona.

Seperti Kabupaten Cirebon yang memiliki penambahan kasus sebanyak 14 orang terinfeksi positif virus corona.

Baca Juga: Diva Dunia Madonna Ikut Aksi Protes di London Meski Kondisi Cedera

Penambahan tersebut salah satunya berasal dari seorang bayi berusia 50 hari.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan

Penanganan COVID-19 Kabupaten Cirebon, Nanan Abdul Manan memberi pernyataan pada Sabtu, 6 Juni 2020 seperti dilansir dari ANTARA.

Menurut laporannya, bayi tersebut terinfeksi COVID-19 setelah diajak orang tuanya menghadiri hajatan.

Baca Juga: Jual Masker ke AS Perusahaan Tiongkok Terancam Denda Rp 28 Miliar

"Pada Sabtu ini di Kabupaten Cirebon terdapat penambahan kasus positif COVID-19, di mana menimpa seorang bayi berusia 50 hari," ujar Nanan.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di PRFMNEWS.id dengan judul 'Diajak ke Hajatan, Bayi 50 Hari di Cirebon Positif COVID-19'

Dari 14 kasus positif, Nanan merincikan tujuh di antaranya berhasil sembuh sementara lima lainnya saat ini menjalani perawatan.

Baca Juga: Update 7 Juni 2020, Kasus Covid-19 di Jawa Barat Tidak Ada Peningkatan

Total pasien meninggal diketahui mencapai dua orang.

Untuk kasus ke-14 terjadi pada bayi berusia 50 hari tersebut, diduga terpapar COVID-19 dari pamannya yang baru datang dari daerah episentrum.

"Riwayat kontak dengan pamannya yang datang dari episentrum pada saat hajatan," ujarnya.

Baca Juga: 5 Besar Zodiak Paling Cantik dan Bersinar, di Posisi Pertama Aquarius

Nanan menjelaskan bayi yang terpapar virus Corona jenis baru atau COVID-19 tersebut memang mengalami gejala klinis, yaitu suhu tubuh sampai 38 drajat Celcius, batuk, sesak dan diare.

Setelah oleh orang tuanya dilakukan cek ke Rumah Sakit dilakukan rapid test dengan hasil reaktif termasuk sang ayah. Namun hasil non reaktif dimiliki oleh ibu dari bayi.

"Sehingga dilakukan tes swab dan hasilnya memang bayi berusia 50 hari itu positif COVID-19, sedangkan ayah dan ibunya negatif," tuturnya.

Baca Juga: Hingga Tewas Berdiri Seekor Gajah Terjebak Nanas Berisi Petasan

Dari hasil wawancara kepada orang tua bayi, ternyata sempat kontak dengan pamannya yang baru datang dari daerah episentrum saat hajatan.

Pihaknya langsung melakukan pelacakan terhadap mereka yang kontak erat dengan bayi serta paman bayi.

"Untuk itu kami meminta izin keramaian hajatan untuk diperketat serta harus memperketat orang yang datang dari episentrum," katanya (Tim PRMN).

Baca Juga: Layanan SIM Keliling Wilayah Jakarta Tetap Beroperasi di Akhir Pekan

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x