Kini Presiden Ingatkan Jangan Sampai Terjadi Gelombang Kedua COVID-19

- 10 Juni 2020, 13:58 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) //Instagram/@sekretariat.kabinet

RINGTIMES BANYUWANGI- guna mencegah terjadinya gelombang kedua penularan virus corona baru presiden Joko Widodo mengingatkan jajaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 untuk terus melanjutkan upaya dan kerja keras.

“Ancaman COVID-19 masih adaKondisi dinamis. Ada daerah yang kasus barunya turun, ada yang daerah yang kasus barunya meningkat, ada daerah yang kasus barunya nihil, dan perlu saya ingatkan jangan sampai ada gelombang kedua (second wave).

Jangan sampai ada lonjakan,” kata Presiden saat meninjau Kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Jakarta, Rabu.

Baca juga: KSP imbau publik patuhi protokol kesehatan, cegah gelombang II Corona

Berita ini sebelumnya telah terbit di antara dengan judul Presiden ingatkan jangan sampai terjadi gelombang kedua COVID-19

Presiden mengatakan situasi dinamis dalam penanganan COVID-19, dan tatanan normal baru akan terus terjadi hingga vaksin corona ditemukan, serta efektif bisa digunakan.

Penciptaan vaksin akan memakan waktu yang tidak sebentar, karena melalui tahapan yang kompleks dari uji klinis hingga produksi massal.

Disaat itu pula, masyarakat diharapkan dapat beradaptasi dengan tatanan kebiasaan baru, yang mengedepankan protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari.

Baca Juga: Viral!! Temuan Ganti Ideologi Negara dari Pancasila Jadi Khilafa Buat Kaget Warga NTT


“Adaptasi kebiasaan baru. Adaptasi itu bukan berarti kita menyerah apalagi kalah, tidak, tapi kita harus memulai kebiasaan baru sesuai protokol kesehatan sehingga masyarakat produkti tapi aman dari COVID-19,” kata Jokowi.

Penerapan kebiasaan baru di masing-masing daerah, kata Presiden, harus merujuk pada data dan fakta kasus COVID-19 di lapangan.

Kesimpulan dari data COVID-19 juga menjadi penentu kebijakan penanganan COVID-19 di masing-masing daerah untuk terus menekan angka penularan.

Baca Juga: Amal Seseorang Tidak akan Memasukkannya ke Dalam Surga Allah?

“Saya minta kalau data-data sudah bagus seperti itu, setiap hari diberikan peringakatnya kepada daerah-daerah yang kasusnya tertinggi, kematian tertinggi, sehingga semua daerah punya kewaspadaan yang sama dalam penanganan di lapangan,” tukas Presiden.

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x