Tiga Kali Dibuat Kecewa, Ridwan Kamil Dianggap Tak Serius Urus Pendidikan Jabar

- 16 Juni 2020, 16:27 WIB
RIDWAN Kamil gelar pertemuan dengan mahasiswa Papua di Gedung Pakuan.*
RIDWAN Kamil gelar pertemuan dengan mahasiswa Papua di Gedung Pakuan.* /Instagram.com/@ridwankamil Area lampiran

RINGTIMES BANYUWANGI - Keputusan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang melantik Dedi Supandi sebagai Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jabar menggantikan Dewi Sartika menuai kekecewaan dari insan pendidikan.

Kekecewaan tersebut disampaikan Ketua Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) Iwan Hermawan dan menyebut sudah tiga kali berturut-turut dikecewakan.

"Kami selaku insan pendidikan, pegiat pendidikan, itu harus menelan kekecewaan tiga kali berturut-turut terkait pejabat Kadisdik Jabar," kata, Senin.

Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiran-rakyat.com dengan judul Dibuat Kecewa Tiga Kali Berturut-turut, Ridwan Kamil Dianggap Tak Serius Urus Pendidikan Jabar

FAGI kecewa lantaran tiga sosok yang diangkat menjadi Kadisdik Jabar bukanlah berasal dari lembaga pendidikan dan tenaga kependidikan (LPTK).

"Sebelumnya Gubernur Jabar menunjuk Ahmad Hadadi, lalu digantikan dengan Dewi Satrika, dan sekarang Dedi Supandi. Jadi Ketiganya bukan dari LPTK dan lama menjabatnya tidak cukup panjang," kata dia.

Hal tersebut menyebabkan program yang dirancang Kadisdik Jabar sebelumnya belum selesai lantaran keburu diganti dengan pejabat baru.

Baca Juga: Ingin Agar Doamu Tak Ditolak Allah? Awali Doamu dengan Bacaan Berikut

Dia memberi contoh, saat Ahmad Hadadi menjabat Kadisdik Jabar, yang bersangkutan membuat program SMA Terbuka dan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) SMK dan program ini tidak jelas kelanjutannya di masa kadisdik penggantinya.

Iwan menilai Ridwan Kamil tidak serius dalam mengurus pendidikan. Hal ini berkaca pada Dinas Kesehatan yang selalu berlatar dari pendidikan dokter
Saat ini baik kadisdik maupun sekretaris dinas dari IPDN, sementara ada beberapa pejabat yang berkualifikasi LPTK malah ditempatkan di SKPD lain.

"Kalau pendidikan di Jawa Barat ingin bagus dan juara serahkan dong pada ahlinya. Karena kalau diserahkan kepada bukan ahlinya, tunggulah kehancurannya, begitu dalam ajaran Syariat Islam," kata Iwan dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Baca Juga: Pada 21 Juni 2020 Akan ada Gerhana Matahari Cincin di Indonesia

Menurut dia, jabatan kepala dinas seharusnya menjadi jabatan karier dan melalui revisi Peraturan Pemerintahan tentang Guru, Kemendikbud berupaya untuk memperbaiki sistem perekrutan, dari mulai jabatan kepala sekolah hingga kepala dinas pendidikan.

Kepala dinas pendidikan harus benar-benar berdasarkan kemampuan karier sebagai guru dan rencananya, kata Iwan, FAGI dan para insan pendidikan Jabar akan lakukan protes terbuka kepada Gubernur Jabar.(Penulis: Sophia Tri Rahayu)

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah