Gempa Bumi 6,8 SR, Pernah Terjadi pada 17 Juli, Picu Tsunami dan Ratusan Orang Tewas

- 17 Juli 2020, 13:00 WIB
Kerusakan akibat tsunami 2006. (posko-jenggala.org)
Kerusakan akibat tsunami 2006. (posko-jenggala.org) /

Gempa tersebut dipicu dari pergerakan vertikal (dip-slip) kerak bumi pada dua lempeng benua Indo-Australia dan Eurasia pada kedalaman kurang dari 30 km.

Gempa bumi ini memicu Tsunami yang menghantam desa di pesisir selatan Jawa Barat di Cipatujah, Tasikmalaya dan Pangandaran, Ciamis, Jawa Tengah meliputi Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen, dan Kabupaten Purworejo serta Kabupaten Bantul di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Menurut warga, tsunami datang sekitar 15-20 menit setelah gempa bumi itu terjadi.

Sebelum tsunami berkecepatan 40 kilometer per jam datang, warga melihat air laut surut hingga 2-3 kali.

Baca Juga: PNS Pakai Batik Bak Gamis, Warganet: Tinggal di Negaranya Sendiri, Tapi Gak Nurut Aturan

Hasil penelitian mengungkap bawa tinggi Tsunami lebih dari 4,8 meter meluncur ke daratan sekitar 500 meter. Akibat gempa dan Tsunami tersebut terjadi sebanyak 668 orang meninggal dunia.

Kemudian 65 hilang (diasumsikan meninggal dunia) dan 9.299 lainnya luka-luka. Sementara menurut BMKG korban yang tewas telah mencapai 665 orang, 9.275 luka-luka dan 65 hilang tersebar di 9 kabupaten, 3 provinsi.

Sebagian besar korban tewas dan kerusakan merupakan akibat terjangan gelombang tsunami. Korban terbanyak berada di Ciamis-Pangandaran yakni 415 orang.

Baca Juga: Fahri Sebut Susi Pudjiastuti Salah Fatal Larang Nelayan Tangkap Benih Lobster

Disusul sebanyak 157 orang di Cilacap, 62 orang di Tasikmalaya, 15 orang di Kota Banjar, 10 orang di Kebumen, 3 orang di Gunung Kidul dan Bantul serta 1 orang di Garut dan Banyumas.

Halaman:

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x