Sosok Daniel Alexander Tengah Dipeluk Anak Didiknya di Nabire Papua

- 18 Juli 2020, 18:15 WIB
PENDETA Evangelist Daniel Alexander adalah sosok di balik video viral anak-anak Papua yang mengerubungi seorang pria untuk meminta pelukan.*
PENDETA Evangelist Daniel Alexander adalah sosok di balik video viral anak-anak Papua yang mengerubungi seorang pria untuk meminta pelukan.* /Instagram/indonesiavoice_

RINGTIMES BANYUWANGI – Viralnya sebuah video di media sosial yang berdurasi kurang dari satu menit.

Dalam rekaman tersebut terlihat seorang tionghoa yang keluar dari mobil dikerumuni anak didiknya dari Nabire Papua

Bocah-bocah yang berebut memeluknya hingga kewalahan itu ternyata berasal dari papua.

Video ini diunggah ulang dan menjadi viral, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @indonesiavoice_ pada Kamis 16 Juli 2020.

Baca Juga: Ingin Segera Punya Momongan, Gilang Dirga dan Adiezty Fersa Lakukan Embrio Transfer

Postingan tersebut sudah ditayangkan hingga 72.176 kali di akun tersebut pada Sabtu 18 Juli 2020.

Ternyata, sosok yang dipeluk itu adalah Pendeta Daniel Alexander yang membangun Sekolah Pesat Nabire.

Anak-anak yang mengerumuninya adalah murid sekolah berasrama tersebut.

Dalam situs miliknya, Daniel merupakan sosok kelahiran Surabaya 22 Maret 1956 dan telah menjadi pendeta sejak 1972.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Mengenal Daniel Alexander, Sosok Viral yang Dipeluk Puluhan Anak Didiknya di Nabire Papua

Ia baru pindah ke Kota NabirePapua awal dekade 1990an dengan niat membangun sekolah.

Daniel mendirikan sekolah asrama dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

Sekolah itu diklaim terbuka bagi anak-anak Papua tanpa memungut uang sepeser pun.

Berdasarkan situs sekolah pesat-nabire.org, pendeta bergelar evangelist ini memulai niatnya bersama Yayasan Pesat Salatiga.


Mereka awalnya mendirikan SMA di Wamena, namun kesulitan karena banyak yang kurang terdidik sejak dini.

Baca Juga: Di Kanada, Polisi Tembak Pria Hingga Tewas , Karena Tolak Pakai Masker

Akhirnya ia pindah ke Nabire karena dirasa lebih cocok dan mudah diakses dibanding Wamena.

Mulai 1995, Ev. Daniel bersama Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI) Nabire membangun TK Anugerah Terpadu.

Namun, TK tersebut kemudian diserahkan secara penuh kepada PWKI Nabire.

Daniel sendiri mendirikan TK asrama di Kelurahan Kalibobo, Nabire bernama TK Agape Terpadu.

Baca Juga: Penipuan Lewat Email dan Pesan Singkat Meningkat, Penipu Mengaku dari Perusahaan Amazon

Sekolah ini diklaim mendidik anak-anak secara holistik atau menyeluruh mulai dari intelektual, moral hingga perkembangan fisik, termasuk gizi mereka.

Pendirian sekolah berlanjut ke SD, SMP hingga SMA, bahkan rencananya akan terdapat pendidikan tingkat lanjut.

Sayangnya, banyak keterbatasan yang dinilai menghambat pendirian perguruan tinggi di sana.***( Mahbub Ridhoo Maulaa/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah