RINGTIMES BANYUWANGI - Dua mantan karyawan Twitter mengungkapkan bahwa 1.000 karyawan dan kontraktor Twitter pada awal tahun ini dilaporkan memiliki akses ke alat internal yang dapat mengubah pengaturan akun pengguna.
Akses tersebut diklaim menyebabkan sulitnya mempertahankan diri dari peretasan yang terjadi beberapa waktu lalu.
Potensi para karyawan Twitter dapat beralih akun pengguna ini, kata dua karyawan tersebut, juga dimiliki oleh kontraktor pihak ketiga seperti Cognizant.
Baca Juga: Yodi Prabowo Seperti Orang Ketakutan, Sebelum Akhirnya Ditemukan Tewas
Dikutip ringtimesbanyuwangi.com melalui pikiran-rakyat.com dari Reuters, Twitter dan Biro Investigasi Federal (FBI) sedang menyelidiki pelanggaran yang memungkinkan hacker berulang kali membuat cuitan di akun yang diverifikasi seperti Joe Biden, Bill Gates, Elon Musk dan Mike Bloomberg.
Twitter mengatakan pelaku memanipulasi sejumlah kecil karyawan dan menggunakan kredensial mereka untuk masuk ke alat dan menyerahkan akses ke 45 akun.
Pada Rabu, 22 Juli 2020 disebutkan bahwa para hacker dapat membaca pesan langsung dari dan ke 36 akun tetapi tidak mengidentifikasi pengguna yang terpengaruh.
Baca Juga: Jantung Lemah Berujung Kematian?, Simak Berikut Buah-buahan yang Wajib di Konsumsi
Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat dengan judul Kasus Peretasan Akun Tokoh Dunia: Lebih dari 1.000 KaryawanTwitter Punya Kemampuan Bantu Hacker
Menurut mantan karyawan tersebut, peretasan akun yang terjadi pada awal tahun 2020 itu sangat mungkin dilakukan oleh lebih dari 1.000 orang karyawan, termasuk beberapa di kontraktor seperti Cognizant.