Benarkah Yodi Prabowo Lakukan Tusukan Beberapa Kali ke Tubuhnya, Ini Penjelasan Polisi

- 25 Juli 2020, 19:54 WIB
Almarhum Yodi Prabowo.
Almarhum Yodi Prabowo. /

RINGTIMES BANYUWANGI – Kepolisan menduga meninggalnya Editor Metro TV, Yodi Prabowo disebabkan karena aksi bunuh diri dengan menggunakan pisau.

Menurut keterangan polisi, Yodi Prabowo diduga menusukan pisau yang baru Ia beli ke beberapa bagian tubuhnya berkali-kali sebelum akhirnya tewas.

Masih menurut Polisi, tiga tusukan tepat mengarah ke bagian dada.

Baca Juga: Pelaku Hampir Terungkap, Kasus Pembunuhan Yodi Prabowo Diwarnai Drama Orang Terdekat

Sedangkan pada tusukan keempat, pisau menembus paru-paru bagian bawah.

Kemudian ada dua tusukan di leher. Diduga tusukan ini yang membuat tenggorokan Yodi Prabowo luka terbuka.

Direktur Reserse Kriminal Umum PMJ, Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan, banyaknya luka itu menurut para ahli mungkin dilakukan sebagai upaya percobaan.

Baca Juga: Tanggapi Kematian Editornya, Direktur Editor Metro TV Sebut Polisi Pastikan Kasus Alami Kemajuan

"Berdasar pada keterangan ahli, tiap bunuh diri menggunakan senjata tajam akan ada percobaan atau permulaan. Maka ditemukan sejumlah luka tusuk," katanya di Mapolda Metro Jaya pada Sabtu, 25 Juli 2020.

"Tusukan keempat, pisau menembus tembus paru-paru bagian bawahnya. Kemudian juga melakukan dua kali tusukan di leher. Tusukan di leher itu tidak membuat pembuluh darah arterinya putus," tambahnya.

Sebelum melakukan aksinya, Yodi diduga telah menguasai TKP. Yodi diduga mengetahui tahu lokasi itu sepi pada malam hari.

Baca Juga: Pelaku Hampir Terungkap, Kasus Pembunuhan Yodi Prabowo Diwarnai Drama Orang Terdekat

Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiran-rakyat.com dengan judul Polisi Ungkap Dugaan Yodi Mampu Lakukan Sejumlah Tusukan pada Diri Sendiri hingga Akhirnya Tewas

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus (dua dari kiri) dan Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat (dua dari kanan) saat menyampaikan keterangan soal kasus tewasnya Editor Metro TV Yodi Prabowo, di Mapolda Metro Jaya, Sabtu 25 Juli 2020.*
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus (dua dari kiri) dan Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat (dua dari kanan) saat menyampaikan keterangan soal kasus tewasnya Editor Metro TV Yodi Prabowo, di Mapolda Metro Jaya, Sabtu 25 Juli 2020.* /Dok. PMJ News


Lalu bagaimana Yodi begitu berani melakukan bunuh diri dengan pisau dan ditemukan banyak luka?

Mengenai dugaan bunuh diri Editor Metro TV, Yodi Prabwowo, polisi menyebut yang bersangkutan positif amphetamine.

Kesimpulan itu ditemukan dari adanya hasil forensik pada jasad Yodi Prabowo. Yodi diduga tengah menghadapi masalah berat sehingga mengonsumsi amphetamine.

Baca Juga: Positif Konsumsi Narkoba, Polisi Sebut Yodi Prabowo Bisa Melakukan ini

Jelas polisi, pengaruh amphetamine itu yang diduga membuat Yodi melakukan hal yang di luar nalar manusua dengan nekat melakukan bunuh diri.

"Keberanian yang luar biasa, jangan bandingkan pemikiran orang normal dengan orang tak normal, karena tak akan nyambung ini," ucap Tubagus Ade.

Namun, Tubagus belum mengetahui sejak kapan Yodi mengonsumen amphetamine. "Kapan dikonsumsi, kita belum masuk ke sana," ucap dia.

Baca Juga: Beri Keterangan Berulang Kali, Suci Fitri Sebut Yodi Prabowo Inginkan Ketiadaan Hidup

Beli Pisau Sendiri

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Tubagus Ade Hidayat menjelaskan beberapa bukti pendukung lain mengenai tewasnya Yodi Prabowo.

Dirinya menyebut bahwa pisau tersebut diduga secara kuat sebagai barang yang digunakan dalam kasus tewasnya Yodi Prabowo.

Menurut Ade, terdapat bukti pendukung dari CCTV yang ada di salah satu tempat perkakas dan perabotan rumah tangga di Rempoa, Tangerang Selatan.

Baca Juga: Dianggap Depresi Karena Masalah Pribadi, Editor Metro TV Kuat Dugaan Bunuh Diri

Pasalnya pisau yang ada di tempat kejadian tewasnya Yodi Prabowo memiliki merek khusus, sehingga membuat kepolisian langsung mendatangi tempat toko yang menjualnya.

Tubagus menyebut bahwa Yodi mendatangi toko tersebut sekira kurang lebih pukul 14.20 WIB.

"Pisau tersebut memiliki merek khas khusus, kemudian penyidik melakukan penelusuran dari mana datangnya pisau ini, yang menjual hanya toko itu," ungkapnya.

Baca Juga: Terungkap! Berdasarkan Hasil Labfor, Editor Metro TV, Yodi Prabowo Dinyatakan Bunuh Diri

Penyelidikan itu semakin diperkuat dengan pisau merek tersebut yang hanya terjual 1 buah dalam satu minggu terakhir.

"Kemudian dilakukan pemeriksaan, ada berapa banyak pisau yang laku jenis ini. Satu minggu terakhir hasil pemeriksaan hanya satu pisau yang laku transaksinya," ujarnya.

Faktanya, yang membeli pisau tersebut adalah korban sendiri, yakni Yodi Prabowo.

Baca Juga: Dua Minggu Berlalu, Ahli Kriminolog Ungkap Dibalik Kematian Yodi Prabowo Ada Aktor Intelektualnya

"Kapan itu? Beberapa hari yang lalu, kemudian melakukan CCTV, dicek CCTV-nya kemudian didapatkan fakta, bahwa yang membeli pisau itu adalah korban sendiri," terangnya.

Selain itu, Tubagus juga menyampaikan bahwa ciri-ciri orang yang tertangkap di CCTV saat akan membeli pisau tersebut sama dengan apa yang dikenakan Yodi Prabowo ketika ditemukan tewas.

"Perlu kami sampaikan, pada saat membeli pisau tersebut, orang tersebut tertangkap di CCTV dan pakaian yang digunakan semuanya ada sama dengan yang ada pada saat jenazah ditemukan," jelasnya.

Baca Juga: Berikut Beberapa Obat yang Bisa Membantu Kurangi Gejala Chikungunya, Salah Satunya Daun Pepaya

Tubagus menuturkan bukti-bukti tersebut didapat dari adanya CCTV hingga struk pembayaran saat transaksi pembelian pisau tersebut.

"Jadi pisau itu yang digunakan sebagai alat, dibelinya sendiri. Apa buktinya ? cctv. Apa buktinya? Bon dan semuanya struk sampai ke tempat parkir ada, bagaimana dia masuk dan keluar," ujarnya.

Sebagaimana diberitakan oleh tim Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, penyidik kemudian menduga kuat bahwa pisau tersebut digunakan oleh Yodi Prabowo sebagai alat untuk melukai diri sendiri.

Baca Juga: Beri Keterangan Berulang Kali, Suci Fitri Sebut Yodi Prabowo Inginkan Ketiadaan Hidup

"Kesimpulannya tidak ditemukan sidik jari dari orang lain, maka kepolisian dari Polda dan Polres Jakarta Selatan telah melakukan swab terhadap orang-orang di sekelilingnya, hasilnya tidak ada yang identik dengan penemuan di TKP. Semuanya milik korban," ujarnya.

Polisi memiliki dugaan kuat bahwa Yodi Prabowo melakukan bunuh diri di pinggir Tol JORR pada 7 Juli 2020 dini hari.

"Dari beberapa faktor, dari penjalasan, dari keterangan ahli, keterangan saksi, olah TKP, keterangan lain dan bukti petunjuk yang lain, maka penyidik sampai saat ini yang bersangkutan diduga kuat bunuh diri," tuturnya.*** (Rizki Laelani/pikiran-rakyat.com)

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah