Biografi Sultan Ageng Tirtayasa, Tonggak Kemajuan Kerajaan Banten

- 4 Agustus 2020, 07:05 WIB
/

Hubungan inilah yang membuat pelabuhan Banten ramai dikunjungi oleh para pedagang dari luar seperti Arab, India, Cina serta Filipina.

Pada pemimpin Sultan Ageng Tirtayasa pula konflik antara kesultanan Banten dan belanda semakin meruncing, penyebabnya adalah campur tangannya Belanda dalam internal kesultanan Banten yang saat itu sedang melakukan pemisahan pemerintahan.

Baca Juga: Sinopsis Film Biker Boyz, Kisah Pebalap Bawah Tanah Bersaing dengan Pengendara Legendaris

Belanda melalui politik adu dombanya menghasut Sultan Haji (Abu Nashr Abdul Kahar) melawan pangeran Arya Purbaya yang merupakan saudaranya sendiri.

Sultan Haji yang mendapat hasutan dari Belanda, mengira bahwa pembagian tugas pemerintahan oleh Sultan Ageng Tirtayasa kepada ia dan saudaranya merupakan upaya menyingkirkan dirinya dari pewaris tahta kesultanan dan diberikan kepada adiknya.

Sultan Haji yang didukung VOC Belanda kemudian berusaha menyingkirkan Sultan Ageng Tirtayasa.

Perang keluarga pun pecah, pasukan Sultan Ageng Tirtayasa pada saat itu mengepung pasukan Sultan Haji di daerah Sosrowan. Namun pasukan Belanda yang dipimpin Kapten Tack Dan Saint-Martin datang untuk membantu pasukan Sultan Haji.

Baca Juga: ISIS Mengebom dan Menyerang Penjara Afghanistan, Puluhan Tahanan Kabur

Perang keluarga yang berlarut-larut membuat kesultanan Banten melemah. Akhirnya di tahun 1683 Sultan Ageng di tangkap dan dipenjara di Batavia.

Di tahun 1692, Sultan Ageng Tirtayasa akhirnya wafat dan dimakamkan di Kompleks Pemakaman raja-raja Banten di provinsi Banten.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x