Dampak Covid-19, Matahari Alami Kerugian Bersih di Semester Pertama 2020

- 4 Agustus 2020, 20:10 WIB
PT Matahari Department Store Tbk.*/
PT Matahari Department Store Tbk.*/ /inilah.com

RINGTIMES BANYUWANGI - PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mengalami kerugian bersih di Semester Pertama 2020 sebesar Rp358 miliar.

Secara signifikan, pandemi Covid-19 saat ini sangatlah berdampak pada operasi Matahari pada kuartal kedua.

Sebagai tindak lanjut, Perseroan mengambil langkah pengurangan biaya secara menyeluruh, termasuk upaya untuk memperoleh keringanan sewa, yang telah menghasilkan penurunan pengeluaran operasional sebesar 53,8% pada kuartal kedua.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Ternyata Makan Kepiting Bisa Melindungi Jantung

Pasalnya, penjualan kotor perseroan di Semester Pertama 2020 sebesar Rp3,93 triliun anjlok 62,7% periode yang sama tahun sebelumnya 2019, sementara pendapatan bersih turun juga 62,1% menjadi Rp 2,25 triliun.

Pada saat yang sama, Perusahaan meningkatkan pinjaman menjadi Rp2,06 triliun sebagai dukungan untuk pembayaran kepada pemasok.

CEO dan Wakil Presiden Direktur Matahari, Terry O'Connor mengatakan, bahwa perseroan telah menutup gerai-gerai dengan kinerja kurang baik, dengan mempertimbangkan akhir masa sewa atau peluang real estat yang menarik.

“Namun, mengingat terjadinya pandemi Covid-19 serta upaya kami untuk merestrukturisasi bisnis, kami memutuskan untuk mempercepat penutupan gerai yang berkinerja kurang baik. Sampai saat ini, kami telah menutup enam gerai format besar pada tahun 2020,” katanya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (4/8/2020).

Baca Juga: Selang Satu Bulan, Ayah 30 Anak Ini 2 Kali Temukan Batu Tanzanite Seharga Rp 46 Miliar

Selama penutupan sementara yang disebabkan oleh pandemi, saluran penjualan daring (online channels) Matahari menjadi fokus operasional perseroan.

Dalam artikel yang dipublikasikan Warta Ekonomi berjudul "Ya Ampun! Kerugian Matahari Makin Lama Makin Menumpuk," meskipun menghadapi tantangan Covid-19, Matahari memutuskan untuk meneruskan rencana pembukaan sejumlah gerainya yang sebelumnya tertunda, dan membuka tiga toko baru dengan luas masing-masing sekitar 6.000-7.000 meter persegi.

Ia menuturkan bahwa satu gerai dibuka di Palembang pada kuartal kedua, dan dua gerai lainnya dibuka di Depok dan Tangerang pada bulan Juli, sehingga total gerai kini menjadi berjumlah 154 gerai yang beroperasi di 76 kota.

Baca Juga: Jubir Covid-19: Jangan Tanya Kapan Pandemi Berakhir, Tapi Tanya pada Diri Kita Kapan Bisa Disiplin

Ketiga gerai baru ini telah menunjukkan kinerja penjualan yang menjanjikan selama awal perdagangannya

“Kami membuka satu gerai baru di Palembang pada Mei 2020, dan dua gerai baru di kota Depok dan Tangerang pada Juli 2020. Penambahan ini menjadikan jumlah gerai format besar kami menjadi 154 pada hari ini, dan kami bermaksud mengakhiri tahun ini dengan portofolio sekitar 150 gerai format besar yang menguntungkan,” tutupnya.***

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x