Menlu Israel Bantah Terlibat dalam Insiden Ledakan di Beirut Libanon

- 5 Agustus 2020, 10:45 WIB
Ilustrasi Ledakan di Pelabuhan Beirut, Libanon
Ilustrasi Ledakan di Pelabuhan Beirut, Libanon //SCMP

Bahkan, beberapa rumah sakit terpaksa menolak kedatangan korban yang teluka karena tidak bisa lagi menampung pasien.

Laporan tersebut juga mengatakan bahwa kejadian ini terjadi di sebuah pabrik kembang api.

Baca Juga: Unik, Pria Ini Berikan Mahar Nikah Adsense dan Hosting untuk Pasangannya

Dalam video ledakan di Beirut yang tersebar, dapat terlihat asap tebal dan percikan-percikan kembang api di dalamnya.

Juru Bicara Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Farhan Haq menuturkan, pihaknya belum bisa mengonfirmasi penyebab ledakan itu.

"Kami tidak memiliki informasi tentang apa yang telah terjadi secara tepat, apa yang menyebabkan ini, apakah itu kecelakaan atau tindakan buatan manusia," ujar Farhan.

Baca Juga: Ada-ada Saja! Warga Pulpis yang Tidak Mengenakan Masker Wajib Joget bersama Badut

Kementerian Kesehatan Libanon mengonfirmasi, lebih dari 70 orang dipastikan meninggal dunia dan sekitar 2.750 orang terluka parah.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison telah menyampaikan bahwa satu warga Australia tewas dalam ledakan itu.

Video saat ledakan dan pasca kejadian banyak disebar luaskan oleh pengguna media sosial, salah satunya oleh kanal YouTube Minda The Explorer.

Halaman:

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x