RINGTIMES BANYUWANGI – Untuk mencapai Kemerdekaan Indonesia yang ke-75 tahun tidak diperoleh dengan mudah, para pahlawan harus melewati aral lintang yang payah dan dramatis.
Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Pikiranrakyat-Cirebon.com, hal ini dimulai setelah Jepang bertekuk lutut kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945, sehingga sejumlah pemuda yang mendengarnya melalui radio asing segera mendatangi Bung Karno yang baru kembali dari Dallat, Saigon, Vietnam.
Saat itu, para pemuda pahlawan yang dipimpin Tan Malaka dan Sukarni nampak menemui Bung Karno di kediamannya, Jl Proklamasi 56, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Lirik Lagu Makhluk Cantik oleh Frans D'Academy
Mereka mendesak Bung Karno agar memproklamasikan kemerdekaan RI saat itu juga.
Namun rupanya, Bung Karno tidak mau memproklamasikan kemerdekaan pada hari itu, meski mereka sempat mengancam.
Pada akhirnya, Bung Karno bersama Bung Hatta, Fatmawati dan Guntur, lantas diculik oleh para pemuda, pada tanggal 16 Agustus 1945, tepat saat Subuh.
Meski sudah diculik, tapi Bung Karno tidak mau melayani ancaman itu karena sejak berada di Saigon, dia sudah merencanakan seluruh pekerjaan tersebut untuk dijalankan pada tanggal 17 Agustus.
Baca Juga: Lagu Wajib Nasional Maju Tak Gentar dari Ciptaan Cornel Simanjuntak
Berita ini sebelumnya telah terbit di Pikiranrakyat-Cirebon.com dengan judul Makna Batiniah Angka 17 dalam Kemerdekaan RI, Bung Karno: Penuh Kesucian Bukan Buatan Manusia