Network
RINGTIMES BANYUWANGI - Ahmad Atang, seorang pengamat politik Universitas Muhammadiyah Kupang mengatakan, Amien Rais berusaha menarik dukungan kaum santri perkotaan sebagai basis dengan mendirikan partai baru yang mengusung asas Islam.
"Dengan mengusung asas Islam, Amin Rais ingin partai barunya tampil beda dengan PAN yang nasionalis moderat.
Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari ANTARA, Amien Rais mencoba memungut kaum santri perkotaan sebagai basis dukungan, padahal selama ini kaum santri selalu identik dengan PKS," kata Ahmad Atang kepada ANTARA di Kupang pada Sabtu, 12 September 2020.
Baca Juga: Ramalan Shio Hari Ini, Sabtu, 12 September 2020
Menurut Ahmad Tatang, hal tersebut berkaitan dengan rencana Amien Rais mendirikan partai baru dan memiliki peluang untuk berkembang.
Padahal, adanya rencana partai baru tersebut berkaitan dengan kekalahan Zilkifli Hasan, figur yang didukung Amien Rais, dalam Kongres PAN di Kendari. Dengan demikian, Amien Rais tidak memiliki posisi dalam struktur kepengurusan PAN yang baru.
Apabila tidak berada dalam kepengurusan PAN, tentu saja hal tersebut membuat Amien Rais kehilangan panggung politik di PAN yang selama ini dibesarkannya.
Baca Juga: Ancaman PHK di depan Mata, Jika Anies Benar-benar Terapkan PSBB Total Gembok Jakarta
Oleh karena itu, menurut Ahmad Atang, Amien Rais mendirikan partai baru agar dapat mempertahankan posisinya di dunia politik tanah air.
Faktanya, politik tanah air selalu didominasi oleh Islam Abangan, sehingga kesuksesan Megawati Soekarno Putri mendirikan PDIP, Prabowo mendirikan Gerindra, Surya Paloh mendirikan Nasdem, serta Wiranto yang mendirikan Hanura, tidak dapat menjadi dasar untuk memprediksi keberhasilan seseorang dalam mendirikan partai baru.
