RINGTIMES BANYUWANGI - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total pada Senin, 14 September 2020.
Kebijakan tersebut menimbulkan banyak pro dan kontra, khususnya pada kalangan pengusaha. Para pengusaha tersebut lebih menunjukkan sisi kontra terkait pemberlakuan kembali PSBB total itu.
Banyak pengusaha menyayangkan aksi Anies Baswedan itu yang berencana akan menerapkan kembali PSBB total mulai diberlakukan 14 September mendatang.
Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Lusa, Anies Baswedan Berlakukan Kembali PSBB Total di Jakarta, Para Pengusaha Sentil sang Gubernur
Baca Juga: Rossi Tercepat di Kualifikasi GP San Marino, Lebih Jago Dibanding Dua Rider Yamaha Lainnya
Para bos-bos menilai rencana ini akan menurunkan dunia usaha dan berpengaruh pada perekonomian di Jakarta bahkan nasional. Padahal, perekonomian sudah mulai bergerak sejak PSBB Jakarta dilonggarkan.
"Mestinya tidak dipukul rata juga ya. Karena kita juga sedang menjaga momentum pemulihan ekonomi ini yang sudah mulai berjalan, secara bulanan sudah membaik. Kalau ada PSBB lagi ya tertekan," kata Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani, Jumat 11 September 2020 seperti dikutip oleh ringtimesbanyuwangi.com dari
Lanjutnya, ia mengungkapkan bahwa PSBB Jakarta diharapkan tidak mengganggu distribusi barang yang memang tidak terdampak besar.
"Mesti dipilah-pilah lebih hati-hati ya ini. Kalau memang yang menjadi sumber penularan atau epicentrum baru ya bisa dibatasi. Kalau WFH juga sekarang 50 perse : 50 persen untuk perkantoran dan juga mereka menjalankan protokol kesehatannya secara ketat," ujarnya seperti dikutip dari Warta Ekonomi pada artikel "Pengusaha Vs Anies: Sekarang Bos-Bos Ini Sentil PSBB Ala Anies."
Baca Juga: Lirik Lagu Mama Muda oleh Elfrid Dji, Beserta maknanya