RINGTIMES BANYUWANGI - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali menjadi bahan perbincangan.
Terlebih saat ia menyebut kadrun dalam unggahan sebuah video, ketika membahas terkait kebobrokan sistem di Badan Usaha Milik Negara (BUMN), khususnya PT Pertamina.
Dia menyebut jika dirinya menjadi Direktur Utama Pertamina, ada sejumlah masyarakat yang tidak senang dan rusuh.
Artikel ini sebelumnya telha terbit di Galamedianews.com dengan judul PA 212: Ahok Produk Gagal yang Terus Dipaksakan oleh Rezim
Baca Juga: Cara Cek Status BLT Rp600 Ribu Lewat SMS, Whatsapp, Website, dan Aplikasi BPJSTK Mobile
Ahok memberikan istilah terhadap mereka dengan sebutan kadrun (sering diasumsikan singkatan kadal gurun).
"Persoalannya kalau saya jadi dirut, ribut. Kadrun-kadrun mau demo, mau bikin gaduh lagi republik ini," tutur Ahok dikutip dari YouTube POIN, dipantau Kamis, 17 September 2020.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin angkat bicara mengenai hal itu. Menurut dia, Ahok sudah melontarkan ucapan rasis.
Novel pun meminta mantan narapidana penistaan agama tersebut untuk mengakhiri kegaduhan di negeri ini. "Negara ini sudah cukup dibuat gaduh oleh Ahok," tegas dia, dikutip dari wartaekonomi, Kamis, 17 September 2020.