Ahok Singgung ‘Kadrun’, PA 212 Sebut Ahok Produk Gagal Dipaksakan Rezim

- 17 September 2020, 21:30 WIB
Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. /Antara/Bayu Prasetyo/

RINGTIMES BANYUWANGI - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali menjadi bahan perbincangan.

Terlebih saat ia menyebut kadrun dalam unggahan sebuah video, ketika membahas terkait kebobrokan sistem di Badan Usaha Milik Negara (BUMN), khususnya PT Pertamina.

Dia menyebut jika dirinya menjadi Direktur Utama Pertamina, ada sejumlah masyarakat yang tidak senang dan rusuh.

Artikel ini sebelumnya telha terbit di Galamedianews.com dengan judul PA 212: Ahok Produk Gagal yang Terus Dipaksakan oleh Rezim

Baca Juga: Cara Cek Status BLT Rp600 Ribu Lewat SMS, Whatsapp, Website, dan Aplikasi BPJSTK Mobile

Ahok memberikan istilah terhadap mereka dengan sebutan kadrun (sering diasumsikan singkatan kadal gurun).

"Persoalannya kalau saya jadi dirut, ribut. Kadrun-kadrun mau demo, mau bikin gaduh lagi republik ini," tutur Ahok dikutip dari YouTube POIN, dipantau Kamis, 17 September 2020.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin angkat bicara mengenai hal itu. Menurut dia, Ahok sudah melontarkan ucapan rasis.

Novel pun meminta mantan narapidana penistaan agama tersebut untuk mengakhiri kegaduhan di negeri ini. "Negara ini sudah cukup dibuat gaduh oleh Ahok," tegas dia, dikutip dari wartaekonomi, Kamis, 17 September 2020.

Baca Juga: Dua Pelaku Pembunuhan Mutilasi Korban Jadi 11 Bagian, Kini Terancam Hukuman Mati

Tak cuma itu, Novel juga meminta pemerintah tidak lagi memberi jabatan penting bagi orang yang membuat gaduh seperti halnya Ahok.

"Ahok ini produk gagal yang terus dipaksakan oleh rezim," tambahnya.

Menurut Novel, Ahok seolah tak peduli dengan kondisi yang tengah melanda Indonesia di tengah pandemi Covid-19.

"Tidak peduli negara ini menjadi gaduh dan akhirnya terbukti pertamina dalam sejarahnya bisa rugi Rp11 triliun," pungkas Novel.***(Lucky M. Lukman/Galamedianews)

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah