Mantap Nikah Muda, Siswa SMP Ini Hanya Kenalan Lewat HP dan Pacaran Cuma 4 Hari

- 20 September 2020, 15:30 WIB
ILUSTRASI pernikahan dini.*/DOK. KABAR BANTEN
ILUSTRASI pernikahan dini.*/DOK. KABAR BANTEN /

RINGTIMES BANYUWANGI – Dua Bocah SMP, Suhaimi dan Nur Herawati berasal dari Dusun Montong Praje Timuq Desa Pengenjek, kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah ini menjadi bahan perbincangan warganet.

Suhaimi yang masih berusia 15 tahun dan berstatus pelajar di salah satu Madrasah di Desa Beber, sedangkan Nur Herawati berusia 11 tahun yang juga masih berstatus pelajar kini menjadi terkenal karena mantap melakukan pernikahan dini.

Awal perkenalan mereka berdua terhitung sangat singkat yakni berawal dari handphone temannya Suhaimi, kemudian berkenalan dengan calon istrinya,"Saat itu Kenalannya lewat video call," Ujar Nur.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Portalsurabaya.com dengan judul Kenalan lewat HP, Pacaran Cuma Empat Hari, Siswa SMP di Loteng Ini Mantap Menikah Muda

Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay

Kedua bocah tersebut akhirnya bertukar nomor handphone dan komunikasi yang terjalin antara mereka pun semakin intens.

Hingga pada akhirnya mereka sepakat untuk bertemu secara langsung di Depan puskesmas Bonjeruk atau dekat pasar, beberapa hari lalu.

Di pertemuan Pertama itu, Suhaimi mengutarakan isi hatinya kepada Nur. Tanpa berfikir panjang Nur menerima cinta Suhaimi dan mereka pun resmi berpacaran.

"Kami pacaran hanya empat hari saja, kemudian kami memutuskan menikah," Ujar Nur sembari duduk dengan wajah malu dan senyum.

Baca Juga: Ramai-ramai Serang China, Negara Eropa Dukung Indonesia Tolak Klaim Nine Dash Line China

Pernikahan Suhaimi dan Nur berawal saat mereka melakukan pertemuan ke dua di salah satu objek wisata di Desa Pringgarata pada pukul 16.00.
 
Saking asyiknya berpacaran mereka sampai lupa waktu dan tak terasa sudah larut malam.

Suhaimi akhirnya mengantarkan pujaan hatinya pulang ke rumah. Tapi orang tua Nur menolak dan Suhaimi kemudian meminta tolong ke keluarga, namun tetap ditolak.

Akhirnya Kepala Dusun Montong Praje Timuq Ehsan meminta agar mereka menikah saja.

Baca Juga: Sifat-sifat yang Harus Dihindari Muslimah, agar Mendapat Pahala dan Ampunan Allah SWT

"Daripada keluar malam terus, lebih baik nikah saja," Ujar Kasun.

Suhaimi adalah anak kelima dari lima bersaudara. Kedua orang tua Suhaimi sudah meninggal sejak Suhaimi duduk dibangku kelas 6 SD.

Sedangkan Nur merupakan anak tunggal, tetapi kedua orang tua Nur bercerai. Saat ini Nur tinggal bersama kakek dan neneknya.

Karena mereka berdua kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari orang tua. Mereka memutuskan untuk menikah, punya keluarga, anak dan bisa hidup mandiri tanpa bergantung ke orang lain ter khusus orang tua.***(Suhemanto/Portal Surabaya)

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Portal Surabaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x