Kali Ini LIPI Imbau Warga untuk Waspada, Gempa dan Tsunami Raksasa Akan Terjadi Secara Berulang

- 26 September 2020, 11:15 WIB
Ilustrasi tsunami. Peneliti LIPI mengungkapkan, banyak jejak tsunami berulang sejak ratusan tahun lalu di pantai Selatan Jawa.
Ilustrasi tsunami. Peneliti LIPI mengungkapkan, banyak jejak tsunami berulang sejak ratusan tahun lalu di pantai Selatan Jawa. /Foto: Pexels/George Desipris/

Penelitian di lokasi bandara baru Kulonprogo menemukan pasir yang kaya akan jasad renik penghuni laut dalam, foraminifera dan radiolaria.

Lokasi-lokasi endapan tsunami purba tersebut berada hingga 2,5 km dari garis pantai. Artinya, menurut Eko, tsunami merangsek daratan setidaknya sampai 2,5 km.

Baca Juga: 10 Tanaman Hias Ini Ampuh Bersihkan Udara dari Polusi dan Racun, Salah Satunya Aglonema

Eko menuturkan, jika lempeng di selatan Jawa sepanjang 800 km bergeser, gempa magnitudo 9 dapat terjadi.

Sebagai gambaran, tsunami Aceh 2004 dipicu gempa magnitudo 9,1 akibat pergeseran lempeng sepanjang 1.300 km.

Tsunami Jepang 2011 dipicu oleh gempa magnitudo 9 akibat pergeseran lempeng sepanjang 500 km.

Eko menuturkan dari hitungan hipotetik McCaffrey, yang merupakan seorang ahli geofisika Amerika, jalur subduksi selatan Jawa berpotensi memicu gempa magnitudo 9,6 yang berulang 675 tahun sekali.

Kalkulasi serupa untuk pantai barat Sumatera adalah 525 tahun, dari situ penelitian tsunami berhasil mengkonfirmasi hitungan hipotetik itu, bahwa tsunami serupa 2004 pernah terjadi 550 tahun lalu.

Baca Juga: Pengakuan Anak Ketua PKI D.N. Aidit, Ternyata Pernah Curhat ke Gus Dur

Sebagai perbandingan, tsunami Jepang 2011 pernah terjadi 1.142 tahun lalu, tercatat di suatu kitab kuno dan dikenal sebagai tsunami Jogan.

Halaman:

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x